Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
Saat ini, Petrokimia Gresik memiliki kapasitas produksi AlF3 sebesar 12.600 ton per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 5.000 ton diantaranya dijual kepada Inalum tahun ini. Selebihnya, akan dipasarkan ke sejumlah negara seperti India, Jepang, Amerika Serikat, dan sejumlah negara di Timur Tengah.
“Ke depan, Petrokimia Gresik akan meningkatkan kapasitasnya menjadi dua kali lipat karena potensi pasarnya masih sangat prospektif,” ujar Rahmad
Sementara kapasitas produksi purified gypsum perusahaan mencapai1,5 juta ton per tahun. Sebanyak 750.000 ton tahun ini akan dialokasikan mendukung industri Semen Indonesia Group (Semen Tonasa, Semen Gresik, dan Solusi Bangun Indonesia) dan 80.000 ton untuk mendukung produksi Semen Baturaja.
Baca Juga: Petrokimia Gresik teken LoA dengan penyedia gas
Untuk mendukung sektor manufaktur, Petrokimia Gresik juga tengah dalam tahap perencanaan untuk pengembangan produk Methyl Ester Sulfonate (MES) dan Soda Ash.
MES merupakan bio-degradable surfactant yang dapat digunakan di sektor migas untuk meningkatkan produksi lapangan minyak tua melalui teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery). “Ini merupakan terobosan penting yang sangat ditunggu dan diharapkan oleh pelaku industri minyak dan gas di Indonesia,” tandas Rahmad.
Petrokimia Gresik juga akan membangun pabrik Soda Ash dengan kapasitas 300.000 ton. Pabrik ini nantinya akan menjadi yang pertama di Indonesia, dan akan menjadi penopang penting dalam mendukung tumbuh kembangnya industri kaca dan deterjen dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News