Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
BALI. Permintaan Kondotel, bangunan perpaduan antara kondominium dan hotel di Bali semakin meningkat. Peningkatan permintaan kondotel khususnya terjadi di tempat-tempat favorit seperti Kuta, Legian dan sekitarnya. Tingkat permintaannya mencapai di atas 80% pada dua tahun terakhir ini.
Managing partner Svarga Property Coldwell Banker Bali Fransiska Hendri bilang, kondotel sebenarnya bukan sesuatu yang baru di Bali, tetapi pascakrisis tahun 2008 permintaan Kondotel ini semakin menjamur. "Khususnya permintaan terhadap kondotel bintang tiga," kata Fransiska kepada KONTAN, Jumat (28/1).
Sejak dua tahun terakhir ini permintaan terhadap unit yang lebih kecil jauh lebih tinggi karena bentuknya lebih sederhana dan harganya yang relatif terjangkau. "Rata-rata harga kondotel ini mulai dari Rp 17 juta per meter persegi hingga 25 juta per meter persegi," imbuh Fransiska. Luas kondotel ini antara 20 meter persegi (m2) hingga 30 m2.
Saat ini pembeli Kondotel di Bali masih didominasi oleh investor lokal sebesar 90%, sementara investor luar negeri hanya 10%. "Dengan catatan mereka bisa membelinya tapi tidak bisa memilikinya secara permanen. Paling lama 70 tahun," tandasnya.
Fransiska menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 30 proyek kondotel yang sudah jadi dan siap di pasarkan di Bali. Untuk daerah Kuta dan Legian rata-ratanya harganya selalu berbeda, tergantung tempat dan aksesnya. Kalau di daerah Kuta yang non pantai harganya Rp 5,5 juta meter persegi sementara yang di dekat pantai Rp 10 juta hingga 11 juta meter persegi.
Harga sebesar itu masih bisa meningkat pada 2011 sekitar 10%-15% per meter. "Sementara untuk properti yang sudah jadi kemudian dijual lagi harganya bisa lebih tinggi 15%," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News