Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi sinyal akan menurunkan target produksi batubara nasional pada tahun 2026, seiring tren pelemahan permintaan ekspor dan evaluasi capaian produksi tahun ini. Bahkan, produksi tahun depan diperkirakan hanya berada di bawah 700 juta ton.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengungkapkan, pemerintah sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap target produksi batubara nasional. Evaluasi ini dilakukan karena realisasi produksi dan ekspor tahun ini diprediksi turun dibanding tahun lalu.
“Iya, otomatis kita menyesuaikan. Sedang kita lakukan evaluasi,” ujar Tri di Kantor Kementerian ESDM, Senin (10/11/2025).
Baca Juga: Ekspor Batubara Indonesia Diproyeksi Turun pada 2025, Pasar Bergeser ke Filipina
Saat ditanya soal perkiraan angka produksi tahun depan, Tri menyebut,
“Di bawah itu kali,” menanggapi pertanyaan apakah target masih di kisaran 700 juta ton
Dalam catatan Kontan, target produksi batubara Indonesia pada 2025 ditetapkan sebesar 735 juta ton. Namun, realisasi hingga pertengahan tahun cenderung lebih lambat dari target. Kondisi tersebut dipicu oleh menurunnya permintaan dari pasar utama seperti Tiongkok dan India.
Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor batubara masih tertekan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.
Baca Juga: Outlook Industri Batubara 2026: Ada Harapan, Meski Harga Tergantung Suplai-Permintaan
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini melaporkan, nilai ekspor batubara pada Januari–September 2024 mencapai US$ 17,94 miliar, turun 20,85% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 22,67 miliar.
Secara volume, ekspor batubara mencapai 285,23 juta ton, turun dari 299,41 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya: 3 Manfaat Makan Sayuran Hijau untuk Kesehatan Otak
Menarik Dibaca: 3 Manfaat Makan Sayuran Hijau untuk Kesehatan Otak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













