Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Permintaan yang meningkat di sektor komersial
Chief Commercial Officer PT Surya Utama Nuansa atau SUN Energy, Dion Jefferson memaparkan, seiring dengan semakin dikenalnya solar panel pihaknya merasakan terjadi peningkatan permintaan yang signifikan.
"Kami mencatatkan kenaikan permintaan hingga 4 kali lipat dibandingkan 2020. Di sepanjang tahun ini, kami menargetkan penjualan bisa tumbuh sampai empat kali lipat dibandingkan tahun lalu," jelasnya ketika dihubungi terpisah.
Saat ini solar panel yang dipasang SUN Energy, sebagian komponennya dipasok dari lokal dan impor. Dion bilang, tergantung kesepakatan dengan pelanggan.
Ke depannya Dion melihat, adanya revisi peraturan pemerintah yang semakin mendukung solar panel, industri ini akan sangat berkembang hingga jangka panjang nanti.
Baru-baru ini, SUN Energy dan PT Agra Surya Energy menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Widodo Makmur Perkasa (WMP Grup). SUN Energy dan Agra Surya akan menyediakan layanan solar panel di beberapa fasilitas produksi WMP Grup.
Baca Juga: Pasar PLTS potensial, ATW Group targetkan instalasi capai 200 MW
Penandatanganan kerja sama ini merupakan realisasi tahap pertama dari rencana pengaplikasian energi terbarukan di fasilitas milik WMP Grup. Tahap awal, WMP Grup akan mengaplikasikan infrastruktur solar panel dengan kapasitas 37,7 MWp yang akan rampung pada Q1 2022, dari total target penggunaan energi terbarukan sebesar 158 MWp di tahun 2026.
Direktur PT Agra Surya Energy, Harvey Tjokro mengatakan, pihaknya akan memulai pembangunan PLTS ini pada tahun 2021, dengan nilai investasi mencapai Rp 900 miliar.
"Pembangunan PLTS ini berpotensi mengurangi Emisi Karbon Sebesar 126.000 Ton CO2 per tahun, memberikan efisiensi secara signifikan terhadap biaya produksi dan operasional perusahaan," ujarnya.
Tak hanya ke WMP Grup, Agra Surya Energy juga mendapatkan beberapa komitmen dari konsorsium nasional dan internasional untuk membangun PLTS sebesar 2 Gigawatt yang akan dimulai di tahun 2021 di berbagai industri swasta nasional, perusahaan BUMN, perusahaan Asing, universitas, Rumah Sakit, retail dan Independent Power Producer (IPP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News