Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Lebih lanjut Tri bilang bahwa insiden ini juga tidak menimbulkan korban jiwa atau luka pada pekerja yang saat itu berada di lokasi. Ia juga mengklaim, insiden tersebut tidak menimbulkan kerusakan alam.
MDKA memastikan, insiden kerusakan pipa dan pompa tidak mengubah rencana pengeboran dan pra-studi kelayakan di Proyek Tembaga Tujuh Bukit.
Catatan saja, saat ini perusahaan memang tengah melakukan pra studi kelayakan terhadap Proyek Tembaga Tujuh Bukit. Kalau tidak ada aral melintang, pra studi kelayakan proyek tersebut diharapkan selesai pada tahun 2021 mendatang.
Meski begitu, insiden keretakan heap leach diperkirakan mengubah anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan. Sebab MDKA perlu melakukan perbaikan pada pipa dan pompa yang rusak.
Baca Juga: WOM Finance dan Merdeka Copper (MDKA) rilis obligasi, mana yang lebih menarik
Sayangnya, karena dampak kerusakan dan operasional insiden masih dihitung, perusahaan mengaku belum bisa memproyeksi berapa perubahan capex setelah adanya insiden. MDKA juga belum mengonfirmasi lebih lanjut, apakah perubahan yang dimaksud berupa penambahan atau justru pengurangan dana capex.
“Serapan capex sampai dengan semester I-2020 capai US$ 30 juta. Nanti proyeksi sampai dengan akhir tahun akan bertambah lagi US$ 50 juta menjadi US$ 80 juta. Tetapi sekali lagi, ini belum termasuk efek dari atau akibat dari perubahan yang akan diperlukan dari peristiwa Sabtu kemarin,” ujar Tri.
Sampai dengan akhir semester I-2020, MDKA telah memproduksi emas sebanyak 108.823 ons. Sementara itu, realisasi produksi tembaga MDKA tercatat sebesar 2.926 ton.
Selanjutnya: Merdeka Copper Gold (MDKA) menawarkan obligasi dengan bunga hingga 10,25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News