kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perombakan direksi dan perubahan nomenklatur di PLN penting untuk perbaikan kinerja


Jumat, 19 Juni 2020 / 18:19 WIB
Perombakan direksi dan perubahan nomenklatur di PLN penting untuk perbaikan kinerja
ILUSTRASI. PLN. KONTAN/Fransiskus Simbolon/31/01/2018


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yakin keputusan Kementerian BUMN yang mengubah nomenklatur jabatan serta perombakan direksi dapat membawa angin segar bagi perusahaan tersebut.

Sebagai informasi, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung bulan Mei lalu, terdapat sejumlah perubahan nomenklatur jabatan di tubuh PLN. Kini, ada beberapa jabatan baru di PLN seperti Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Direktur Energy Primer, dan Direktur Mega Project.

Baca Juga: Penggunaan pihak ketiga untuk pencatatan meteran listrik jadi sorotan

Selain itu, ada penyederhanaan jabatan Direktur Bisnis Regional yang tadinya berjumlah 4 posisi kini menjadi hanya 3 posisi saja. Di antaranya Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan, Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, serta Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali.

Vice President Public Relations PLN Arsyadany Ghana Akmalaputri mengatakan, perombakan direksi dan pembentukan nomenklatur jabatan baru bertujuan untuk memberikan kinerja yang lebih maksimal bagi PLN di masa mendatang, baik secara internal maupun eksternal.

Keberadaan sejumlah jabatan baru di PLN dinilai sangat penting. Ambil contoh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan yang saat ini diduduki oleh Bob Sarir. Jabatan tersebut memiliki tugas menganalisis secara komprehensif terkait pengembangan kegiatan usaha, perdagangan, dan memikirkan kebijakan korporasi ke depan

Selain itu, Direktur Niaga dan Manejemen Pelanggan juga bertugas melakukan pengawasan atas kegiatan penjualan dan pemasaran, mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan para pelanggan PLN.

Baca Juga: Menyoal lonjakan tagihan, pihak ketiga PLN: Jangan harap catat meter kami tepat!

“Secara keseluruhan perubahan yang dilakukan mempunyai satu tujuan yaitu meningkatkan pelayanan PLN kepada pelanggan serta memberikan listrik yang andal bagi masyarakat,” ungkap Arsya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/6).

Lebih lanjut, di tengah pandemi Covid-19, Direksi baru PLN  tentu menyadari bahwa kehadiran listrik bagi masyarakat sangat penting untuk mendukung segala macam aktivitas. Oleh karena itu, PLN tetap berkomitmen menjaga kinerja agar pasokan listrik kepada masyarakat tetap terjaga.

Agar PLN tetap sehat di tengah kondisi seperti saat ini, maka perusahaan ini akan terus melakukan efisiensi biaya, mencari ceruk pasar baru, optimalisasi layanan berbasis digital melalui aplikasi PLN Mobile, serta kampanye electrifying lifestyle dan live sales melalui media sosial.

Baca Juga: Menteri ESDM Arifin Tasrif pastikan tak ada kenaikan tarif listrik

Arsya menambahkan, untuk meningkatkan penjualan di era kenormalan baru, PLN menerapkan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi. Strategi intensifikasi bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian energi listrik pada pelanggan eksisting dan mempertahankan jumlah pelanggan tersebut.

Adapun strategi ekstensifikasi diterapkan dengan tujuan meningkatkan nilai kWh jual melalui penambahan pelanggan baru. “Ini termasuk mengakuisisi pelanggan yang memiliki captive power dan dieselisasi,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×