kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.617   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.051   -15,35   -0,19%
  • KOMPAS100 1.106   2,18   0,20%
  • LQ45 772   0,26   0,03%
  • ISSI 289   -0,19   -0,07%
  • IDX30 404   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   -1,30   -0,29%
  • IDX80 122   0,02   0,02%
  • IDXV30 130   -0,81   -0,62%
  • IDXQ30 128   0,67   0,53%

Pertamax Green 95, BBM Campuran Bioetanol Sudah Dijual di 163 SPBU


Rabu, 15 Oktober 2025 / 22:45 WIB
Pertamax Green 95, BBM Campuran Bioetanol Sudah Dijual di 163 SPBU
ILUSTRASI. PT Pertamina Patra Niaga telah memiliki bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol sebesar 5 persen (E5), yaitu Pertamax Green 95.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga telah memiliki bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol sebesar 5 persen (E5), yaitu Pertamax Green 95.

Produk BBM yang lebih rendah emisi ini telah dipasarkan di 163 SPBU Pertamina di Pulau Jawa.

Adapun etanol yang digunakan dalam Pertamax Green 95 bersumber dari hayati, yakni tanaman tebu, sehingga tergolong sebagai bioetanol.

Bahan bakar ini diyakini lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.

Baca Juga: Belum Ada Titik Terang, ESDM Ungkap Perubahan Lobi Pertamina dengan SPBU Swasta

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan pengembangan BBM dengan kandungan bioetanol yang dilakukan perusahaan tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta energi berkelanjutan dunia.

Pertamax Green 95 pun sudah dua tahun dipasarkan oleh Pertamina Patra Niaga.

Penjualannya terus tumbuh dengan tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Kami memahami bahwa dalam memasarkan varian baru perlu waktu untuk edukasi kepada masyarakat atas manfaat dari bioetanol. Selain emisi yang dihasilkan lebih ramah lingkungan, produk ini juga mempunyai karakteristik akselerasi yang baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/10/2025).

Ia pun memastikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait karakteristik dari bioetanol karena di dalam Pertamax Series terdapat aditif yang memiliki fungsi sebagai corrosion inhibitor (mengurangi efek korosi) dan demulsifier (mengurai kontaminasi air) untuk mengantisipasi faktor-faktor yang dapat mengganggu performa mesin.

Sejalan dengan pengembangan bisnis perusahaan di sektor green energy, selain produk Pertamax Green 95, Pertamina Patra Niaga juga telah mengembangkan konsep SPBU Green Energy Station yang dilengkapi dengan solar panel untuk tambahan pembangkit listrik di SPBU.

Menurut Mars Ega, kehadiran GES menjadi pilihan bagi konsumen yang ingin mengisi BBM sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Melalui pemasangan panel surya di atap SPBU, kebutuhan listrik telah terpenuhi secara mandiri.

Inovasi ini pun telah mampu mereduksi emisi karbon hingga 556 kilogram CO2 eq per bulan atau setara dengan menanam 300 pohon.

Hal ini menjadikan GES sebagai wujud kontribusi perusahaan dalam melindungi lapisan ozon dan menjaga kualitas udara.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Dukung Target Pemerintah Pakai Etanol 10% dalam Campuran Bensin

Sebagai SPBU dengan konsep hijau, GES memiliki beragam layanan penunjang ramah lingkungan, di antaranya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang merupakan fasilitas pengisian daya untuk kendaraan listrik.

Kemudian ada Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebagai layanan penukaran baterai untuk kendaraan listrik, pembayaran nontunai, hingga produk BBM yang lebih ramah lingkungan, seperti Pertamax Series dan Pertamina Dex.

Mars Ega menjelaskan bahwa papan berwarna hijau yang menjadi ciri khas SPBU GES tidak hanya merepresentasikan inovasi berkelanjutan, tetapi juga untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian bumi.

"Pertamina Patra Niaga memahami bahwa masyarakat kini semakin peduli dengan pentingnya menjaga lingkungan. Melalui Green Energy Station, kami hadir untuk mendukung transisi energi hijau sekaligus menyediakan layanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ucapnya.

Selanjutnya: Apple Berjanji Akan Investasi Lebih Banyak di China

Menarik Dibaca: Apa Penyebab Cuaca Panas hingga Hampir 38°C dan Sampai Kapan? Ini Kata BMKG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×