Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina berpotensi ikut serta dalam pengelolaan Blok Andaman. VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan, saat ini masih dilakukan pembahasan soal rencana tersebut.
"Harapannya memang Pertamina bisa masuk. Tapi saat ini masih dalam pembahasan," kata Fadjar kepada Kontan, Selasa (11/6). Meski demikian, Fadjar belum bisa merinci detail pembahasan tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan, sejauh ini belum ada pemberitahuan resmi dari Pertamina maupun Mubadala Energy selaku operator di Blok Andaman I dan South Andaman.
Baca Juga: Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Blok Migas Tahap I Tahun 2024
Menurutnya, salah satu tantangan bagi Pertamina yakni dari sisi pendanaan. "Tantangannya adalah Pertamina sendiri sudah punya banyak proyek yang tentu saja memerlukan pendanaan yang besar. Tentu Pertamina akan melakukan evaluasi terhadap semua potensi dan menentukan prioritas," ujar Dwi.
Dwi menambahkan, pihaknya akan mendorong semua pihak yang memiliki kemampuan untuk bekerja sama agar proyek Andaman terlaksana sesegera mungkin.
Sebelumnya, Mubadala Energy mengumumkan temuan gas signifikan dari sumur eksplorasi laut dalam Tangkulo-1, yang dibor di Blok South Andaman berlokasi sekitar 65 kilometer lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra, Indonesia.
Temuan gas ini menjadi temuan kedua yang bersumber dari sumur laut dalam yang dioperasikan oleh Mubadala Energy.
Baca Juga: Mubadala Energy Umumkan Temuan Gas Blok South Andaman
Sumur Tangkulo-1 dibor hingga kedalaman 3.400 meter di kedalaman laut 1.200 meter, hanya beberapa bulan setelah penemuan besar di sumur Layaran-1, yang masih berada di Blok South Andaman.
Dwi Soetjipto menyampaikan apresiasi atas keberhasilan dari Mubadala Energy melalui penemuan potensi lebih dari 2 TCF gas in place di Tangkulo-1.
”Setelah sebelumnya di tahun lalu menemukan gas melalui sumur Layaran-1 dengan potensi sebesar 6 TCF gas in place, sehingga potensi di South Andaman saat ini mencapai sekitar 8 TCF gas in place. Ini memberikan dorongan positif bagi SKK Migas dan Industri Hulu Migas dalam mendukung ketahanan energi nasional," ujar Dwi, Mei lalu.
Baca Juga: Kementerian ESDM Lelang 10 Blok Migas
Dwi mengatakan, penemuan ini juga menegaskan potensi di Andaman yang besar dan mengharapkan agar KKKS lain yang saat ini menjadi operator di blok lain di Andaman untuk melakukan eksplorasi yang agresif seperti yang dilakukan oleh Mubadala Energy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News