kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Begini Peluang Pertamina Geothermal (PGEO) Akuisisi Blok Panas Bumi Sorik Marapi


Kamis, 09 Mei 2024 / 07:50 WIB
Begini Peluang Pertamina Geothermal (PGEO) Akuisisi Blok Panas Bumi Sorik Marapi
ILUSTRASI. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memberikan kabar mengenai rencana akuisisi blok panas bumi PLTP Sorik Marapi


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan panas bumi pelat merah, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memberikan kabar terbaru mengenai rencana akuisisi blok panas bumi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) milik KS Orka.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Jufli Hadi menyatakan pihaknya masih meninjau PLTP Sorik Marapi dan melakukan negoisasi untuk mengakuisisi aset tersebut meskipun KS Orka masih ingin melanjutkan pengeboran pada unit panas bumi di Sorik Merapi. 
Jika ada peluang dan kesempatan maka PGEO akan segera mencaplok aset tersebut.

"Kami masih monitor dan meninjau, kalau ada kesempatan ya kita ambil," kata Jufli di Jakarta, Rabu (8/5).

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Beri Sinyal Kenaikan Rasio Pembayaran Dividen

Sebagai informasi, SMGP merupakan perusahaan joint venture yang didirikan OTP Geothermal Power Pte., Limited yang saat ini dimiliki KS Orka Group dengan PT Supraco Indonesia. 

Adapun, komposisi saham SMGP terdiri dari OTP Geothermal Power Pte., Limited yang mengapit 95% saham, sementara PT Supraco Indonesia memegang 5% saham. 

Sebelumnya, dikutip dari Reuters September 2023, PGEO sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk membeli unit panas bumi milik KS Orka Renewables senilai hingga US$ 1 miliar. Rencana tersebut dilakukan seiring dengan target Pertamina untuk menggandakan kapasitas panas bumi pada tahun 2027-2028, yang mungkin menelan biaya sekitar US$ 4 miliar.

Indonesia, negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, ingin memanfaatkan sumber daya panas bumi untuk mengurangi impor energi dan mengurangi emisi karbon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×