Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Alfian bilang, ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga bersama Electrum dan GESITS mendukung program pemerintah mengenai percepatan transisi energi yakni Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program KBLBB.
"Selain itu kami juga mendukung komitmen Indonesia dalam COP26 tentang elektrifikasi di sektor transportasi, serta komitmen Environmental, Social, & Governance (ESG) mengenai penyediaan energi yang lebih bersih,” ujar Alfian.
Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir mengatakan, sinergi Electrum bersama Pertamina Patra Niaga serta GESITS dan Gogoro akan mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia.
“Kami sangat senang dapat bersinergi dengan Pertamina Patra Niaga yang memiliki visi sama dengan Electrum yakni mewujudkan ekosistem EV di Indonesia, sejalan dengan Komitmen Sustainability 2030 Gojek dan TBS, dalam hal ini program Net Zero Emission (Emisi Nol Bersih),” jelas Pandu.
CEO Gojek Kevin Aluwi berharap, agar kerjasama berbagai pihak ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik serta mempermudah operasional mitra kami.
“Kolaborasi ini menjadi langkah awal bagi GOJEK untuk menjadi platform karbon-netral dan bertransisi menjadi 100% kendaraan listrik di tahun 2030. Konsep kerjasama ini tentunya membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak untuk dapat dijalankan dengan lancar, mulai dari produsen sepeda motor listrik hingga produsen baterai listrik dan penyedia SPBKLU. GOJEK juga akan mendukung para mitra untuk bisa lebih mudah mendapatkan sepeda motor listrik ini,” ungkap Kevin.
Baca Juga: 187 SPKLU sudah siap layani kendaraan listrik, ini lokasi persebarannya
Sebagai langkah nyata kolaborasi Pertamina, Electrum, GESITS dan Gogoro pada Desember ini, telah melakukan uji coba komersial penggunaan sepeda motor listrik sebanyak 500 unit untuk digunakan di Jakarta Selatan. Selanjutnya, skala uji coba akan meningkat dengan target awal pemanfaatan hingga 5.000 unit motor listrik.
Ke depan, Pertamina Group melalui kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga bersama Pertamina Power Indonesia (PPI) juga akan terus mengembangkan EV Ecosystem secara terintegrasi.
PPI akan berpartisipasi dalam pengembangan industri baterai terintegrasi dari hulu ke hilir dengan target kapasitas produksi 140 GWh pada tahun 2029 yang dikelola oleh PT Industri Baterai Indonesia.
Pengembangan EV battery merupakan salah satu masa depan bisnis Pertamina yang menjadi komitmen utama manajemen untuk mewujudkannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News