kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Pertamina Catat Pendapatan Rata-rata Tumbuh 15% dalam 3 Tahun


Kamis, 20 Februari 2025 / 13:44 WIB
Pertamina Catat Pendapatan Rata-rata Tumbuh 15% dalam 3 Tahun
ILUSTRASI. PT Pertamina (Persero) mencatat kinerja keuangan dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan sebesar 15% selama periode 2021-2023.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mencatat kinerja keuangan dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan sebesar 15% selama periode 2021-2023.

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengungkapkan pada 2023 pendapatan perusahaan mencapai US$ 75,8 miliar atau sekitar Rp 1.237 triliun (asumsi kurs Rp 16.330 per dolar AS).

"Organisasi kita sekarang ini mengelola aset dengan nilai sekitar US$ 90 miliar dan revenue sesuai dengan data yang kita miliki pada akhir tahun 2024 (di data 2023) US$ 75 miliar dolar dan capex yang kita spending US$ 7 miliar dolar," kata Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2).

Sebelumnya, pada 2022, pendapatan Pertamina mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 84,9 miliar. Kenaikan ini didorong oleh harga minyak dunia yang saat itu mencapai US$ 97 per barel. Sementara pada 2021, pendapatan Pertamina tercatat sebesar US$ 57,5 miliar atau sekitar Rp 939 triliun.

Baca Juga: Naik 24%, Pertamina Targetkan Produksi Minyak 416 Ribu Barel pada 2025

Selain pertumbuhan pendapatan, parameter kinerja lainnya juga menunjukkan peningkatan. EBITDA Pertamina pada akhir 2023 tercatat mencapai US$ 14,4 miliar, sementara laba bersih (net profit after tax/NPAT) bertumbuh hingga mencapai US$ 4,4 miliar pada tahun tersebut.

"EBITDA terus tumbuh, pada akhir 2023 mencapai US$ 14,4 miliar. Laba bersih juga mengalami peningkatan, dengan capaian US$ 4,4 miliar," tambah Wiko.

Di sektor hulu, Pertamina mencatat pertumbuhan produksi migas sebesar 8% selama tiga tahun terakhir (2021-2023). 

Baca Juga: PEP Prabumulih Field Sumbang Pendapatan US$ 348 Juta ke Pertamina

Pertamina juga berhasil mencapai tonggak sejarah baru dalam pengelolaan subholding hulu, dengan produksi minyak dan gas menembus angka 1 juta barel setara minyak per hari. 

Capaian ini terutama didukung oleh lapangan migas baru di Blok Rokan serta aset-aset perusahaan di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×