kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina dan JX Nippon garap kilang Balikpapan


Kamis, 02 Juli 2015 / 17:44 WIB
Pertamina dan JX Nippon garap kilang Balikpapan


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

BALIKPAPAN. Dalam proyek Refenery Development Master Plant (RDMP), PT Pertamina (persero) berencana akan menggandeng perusahaan minyak dan gas asal Jepang, JX Nippon Oil & Energy, untuk menggarap proyek peningkatan kapasitas pengolahan kilang minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Rencananya, Pertamina bersama dengan JX Nippon akan meneken Head of Agreement (HOA) pada November 2015 nanti.

Direktur Pengolahan Pertamina, Rahmad Hardadi menjelaskan, porsi saham antara keduanya diputuskan Pertamina tetap mayoritas dengan 70% saham, dan JX Nippon memperoleh 30% saham.

"Dengan November ditanda tangani ya sudah. Nanti detilnya akan jadi cetak biru untuk memesan peralatan-peralatan. Dan untuk kerjakan ini butuh waktu 2 tahun. Tapi akan compress sampai 1,5 tahun," jelas Rachmad dalam kunjungannya ke Unit Refinery V Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (2/7).

Setelah penandatanganan HOA antara Pertamina dan JX Nippon, kemudian akan dilanjutkan dengan menyelesaikan basic engineering design (BED), front end engineering design (FEED), hingga final investment decision (FID) pada 2016.

Tahapan berikutnya adalah penseleksian kontraktor hingga pelaksanaan enginering procurement and construction dengan target selesai 2018 hingga 2019. "Target ground breaking 2019," jelasnya.

Kilang-kilang tersebut direncanakan menghasilkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan spesifikasi Euro IV yang mengandung sulfur serta emisi berstandar dunia.

"Crude saat ini masih cocktail crude, kemudian nanti jadi sweet. Tapi nanti (melalui RDMP) akan dihasilkan sour crude dengan 2 -2,3 sulfur. Artinya semua crude dari seluruh penjuru dunia mampu diolah di sini," ujar Rahmad.

Data Pertamina menyebutkan, dengan RDMP, kapasitas kilang di Balikpapan akan naik dari 220.000 barel per hari (bph) menjadi 360.000 bph. Sedangkan kapasitas kilang Dumai naik dari 140.000 menjadi 300.000 bph, Plaju dari 90.000 menjadi 300.000 bph, Cilacap dari 270.000 jadi 370.000 bph, dan Balongan dari 100.000 menjadi 350.000 bph.

Pelaksanaan RDMP nantinya juga akan mengubah wajah kilang Refinery Unit V Balikpapan. Rencananya, kompleks perumahan pegawai akan disulap menjadi bagian dari kilang pengolahan. Selain itu, dengan program penambahan kapasitas pengolahan minyak ini, Pertamina juga menargetkan mampu menambah jumlah pekerja menjadi dua kali lipat.

Rachmad menyebutkan, berdasarkan estimasi Pertamina, pelaksanaan RDMP akan membutuhkan 2000-an pekerja tambahan, termasuk tenaga outsourcing dan kontrak.

"Dan paling penting adalah multiplyer effect akan besar. Kalau ada tambahan 1000 pekerja maka outsource akan dua kali, sehingga ada 2000 lapangan kerja baru. Balikpapan akan jadi central untuk mengcover kawasan timur Indonesia," lanjutnya.

Seperti diketahui dalam proyek RDMP pertama, Pertamina akan membangun dua kilang, yakni Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan. Lalu yang masuk RDMP tahap dua yaitu Kilang Dumai dan Kilang Balongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×