Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang hulu, PT Pertamina EP, mulai pesimistis bisa mencapai target produksi minyak di akhir tahun. Hingga Oktober 2017, produksi rata-rata minyak Pertamina EP masih belum mencapai target RKAP 2017 yang dipatok lebih dari 80.000 Barrel Oil Per Day (BOPD).
Direktur Eksplorasi & Penemuan Cadangan Baru Pertamina EP, A. Alfian Husein mengatakan, rata-rata produksi minyak Pertamina EP hingga 24 Oktober 2017 mencapai sekitar 77.500 BOPD. Dia memproyeksi produksi minyak hanya akan bergerak di kisaran 77.000-78.000 BOPD.
"Akhir tahun target RKAP mustahil bisa tercapai lebih dari 80.000 BOPD. Sampai akhir tahun ini produksi di kisaran 77.500 sampai 78.000 BOPD," ujarnya, Selasa (24/10).
Produksi minyak Pertamina EP memang cenderung turun. Dari data per 29 Mei 2017, produksi minyak Pertamina EP bisa mencapai 85.000 barel per hari (bph) atau sekitar 94% dari RKAP.
Sementara itu produksi gas Pertamina EP masih bisa meningkat pada Oktober 2017 ini. Pada akhir Mei lalu, produksi gas Pertamina EP mencapai 969 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 93% dari target sebesar 1.041 MMSCFD.
"Produksi Pertamina EP gasnya lebih besar. produksi gas rata-rata tahun ini lebih dari 1.000 mmscfd," imbuhnya.
Biarpun begitu, Alfian memproyeksi hingga akhir tahun produksi gas Pertamina EP di akhir tahun turun di bawah 5% dibandingkan pencapaian di akhir tahun lalu. Namun Alfian malah berharap produksi migas Pertamina EP bisa tetap stabil hingga akhir tahun.
Pertamina EP pun telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi, salah satunya dengan melakukan produksi migas secara benar. Langkah kedua adalah dengan melakukan upaya Enhanced Oil Recovery (EOR).
Alfian menjelaskan, saat ini upaya EOR di lapangan Pertamina EP masih dalam tahap awal. Beberapa proyek EOR juga masih dalam tahapan pilot project seperti di Blok Limau dan Lapangan Jirak yang berada di Sumatera Selatan.
Selain dua proyek tersebut, Pertamina EP juga tengah mempersiapkan EOR untuk Lapangan Klamono di Sorong, Papua. Seluruh proyek EOR ini masih dalam tahapan 3D Seismik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News