kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Pertamina Hulu Energi Beberkan Strategi Hadapi Trilema Energi dalam IOGP Summit 2023


Jumat, 20 Oktober 2023 / 19:48 WIB
Pertamina Hulu Energi Beberkan Strategi Hadapi Trilema Energi dalam IOGP Summit 2023
ILUSTRASI. IOGP Summit 2023.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, membuktikan eksistensi di dunia hulu migas berskala internasional melalui perhelatan International Association of Oil & Gas Producer (IOGP) Summit di Nusa Dua, Bali pada 16-19 Oktober 2023.

Kegiatan IOGP Summit 2023 mengusung tema “Explore the Potential”, untuk menggali potensi di berbagai aspek dan untuk menjaga keberlanjutan pasokan energi.

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Noor Arifin Muhammad, Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi, Direktur  CEO IOGP Graham Henley, dan Asia Pacific Director IOGP Harvey Johnstone.

Baca Juga: Kuartal III 2023, Investasi Hulu Migas Naik Tapi Lifting Belum Terdongkrak

Ini merupakan pertemuan IOGP secara offline pasca pandemic Covid-19. “Kita berada di sini untuk menggali peran krusial Geomatika dalam mendukung kegiatan operasional di lingkungan yang menantang seperti laut dalam, daerah terpencil, dan lapangan mature. Hal ini sangat signifikan untuk memastikan tantangan fokus utama yaitu keberlanjutan pasokan energi,” terang Awang dalam siaran pers, Jumat (20/10).

Lebih lanjut Awang menjelaskan bahwa saat ini industri hulu migas dihadapkan pada trilema energi, yakni menyeimbangkan antara ketahanan energi (energy security), keterjangkauan (affordability), serta keberlanjutan (sustainability).

Menurut Awang, strategi kolaboratif sangat penting dalam perjalanan menuju era transisi energi di Kawasan Asia Pasifik.

Noor Arifin menegaskan, energi fosil mempunyai peran signifikan dalam memasok kebutuhan energi nasional saat ini. Selain itu, Pemerintah juga menetapkan target produksi nasional 1 Juta barel minyak perhari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas perhari (BSCFD) pada tahun 2030.

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Sabet Penghargaan Taiwan Innotech Expo 2023

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral juga memiliki tugas untuk mengurangi emisi dari energi fosil, maka saat ini Kementerian ESDM juga sedang mengatur regulasi mengenai carbon capture utilization storage/carbon capture storage (CCUS/CCS) untuk meningkatkan daya tarik investasi.

“Kami percaya dengan kerja keras, kerja sama, komunikasi, dan keterbukaan antar pemangku kepentingan dapat mendukung tercapainya ketahanan serta keberlanjutan energi,” jelasnya.

Sebagai gambaran, IOGP merupakan organisasi kelas dunia yang mempunyai fokus utama dalam industri hulu migas dan berperan untuk menaikkan standar praktik industri migas di berbagai aspek, seperti keselamatan kerja, kesehatan, teknis, sampai transisi energi.

Minyak dan gas akan tetap berkontribusi besar dalam ekonomi global diperkirakan hingga 2050 bahkan di tengah era transisi energi ke energi yang rendah emisi.




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×