Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui Regional Jawa Bagian Barat mencatat peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Perta Series (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) di Kota Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur pada Selasa (19/1), setelah Program Langit Biru (PLB) berjalan sekitar lebih dari dua bulan sejak 12 November 2020.
Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan, pihaknya mencatat peningkatan konsumsi BBM dengan angka oktan tinggi di Kota Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Hal ini menunjukkan kepedulian masyarakat akan hadirnya kualitas udara yang lebih bersih.
"Hal ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat di Jakarta yang sudah mulai tergerak untuk menerapkan penggunaan energi yang lebih bersih, guna meningkatkan kualitas udara dan lingkungan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (23/1).
Di wilayah Jakarta Selatan, tercatat konsumsi Pertalite (RON 90) meningkat sekitar 39% dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu lebih dari 190.000 Liter. Sedangkan konsumsi Pertamax (RON 92) juga meningkat sekitar 2% dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu hampir 5.000 Liter.
Baca Juga: Digitalisasi SPBU Pertamina mendapat apresiasi
Konsumsi Pertamax Turbo (RON 98) juga meningkat sekitar 2% dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yaitu lebih dari 1.000 Liter.
Pertamina turut mencatat peningkatan konsumsi Perta Series di wilayah Jakarta Barat, di mana konsumsi Pertalite meningkat sekitar 38% dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu hampir 186.000 Liter. Untuk konsumsi Pertamax tercatat meningkat sekitar 1% dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu lebih dari 2.000 Liter.
Begitupun di wilayah Jakarta Timur. Konsumsi BBM Perta Series meningkat sekitar 34% dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yaitu lebih dari 72.000 Liter.
Selain peningkatan konsumsi Perta Series, Eko menjelaskan bahwa pihaknya turut mencatat tren penurunan konsumsi harian BBM jenis Premium (RON 88) yang signifikan di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur pada Selasa (19/1), dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal Premium pada periode sebelum dimulainya PLB di dua wilayah tersebut.
Konsumsi Premium di Jakarta Selatan turun hingga 82% dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yakni sekitar 235.000 Liter.
Sedangkan di Jakarta Barat, konsumsi Premium turun hingga hampir 70% dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yakni lebih dari 170.000 Liter. Adapun di Jakarta Timur konsumsi Premium turun hingga hampir 76% atau sekitar 370.000 Liter.
Pertamina mengapresiasi masyarakat yang sudah beralih menggunakan dan merasakan langsung keunggulan dan kualitas dari BBM dengan angka oktan tinggi, yaitu Perta Series.
Eko mengatakan, sebagai wujud apresiasi Pertamina terhadap upaya dan animo masyarakat yang setia menggunakan BBM dengan angka oktan tinggi yang lebih ramah lingkungan, Pertamina terus menggerakkan program Pertalite Harga Khusus di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.
“Sebagai bagian dari rangkaian Program Langit Biru untuk menciptakan lingkungan sehat, Pertamina melanjutkan Program Pertalite Harga Khusus, sehingga konsumen dapat merasakan performa Pertalite dengan harga Rp6.850 per liter, lebih rendah Rp800 dari harga normal,” jelas Eko.
Baca Juga: Penuhi kebutuhan energi wilayah timur, Pertamina bangun fasilitas Jetty
Program Langit Biru sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, memperoleh dukungan dari masyarakat di Jakarta. Dengan semakin bertambahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat akan penggunaan energi BBM bersih yang rendah emisi, diharapkan pelestarian lingkungan dapat sejalan dengan kembali pulihnya aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah Jakarta.
Untuk keamanan dan kemudahan transaksi, Pertamina juga memberikan harga lebih hemat untuk pembelian produk bahan bakar berkualitas seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. “Untuk konsumen yang bertransaksi melalui aplikasi MyPertamina, bisa lebih hemat Rp250 untuk setiap liternya,” imbuh Eko.
Menurutnya, selain lebih mudah, transaksi non tunai juga lebih aman untuk mencegah penularan virus Corona di masa pandemi. "Masyarakat bisa memanfaatkan program promo ini, karena diperpanjang hingga 31 Januari 2021,” tutup Eko.
Bagi pelanggan dan konsumen yang ingin mendapatkan informasi seputar produk dan layanan Pertamina, termasuk layanan pesan antar Pertamina Delivery Service, dapat menghubungi Pertamina Call Centre 135.
Selanjutnya: Pertamina akan sesuaikan desain tiga kilang, demi pangkas impor gasoline
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News