kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina: Kunci penurunan harga gas industri ada di sektor hulu


Selasa, 25 Februari 2020 / 18:54 WIB
Pertamina: Kunci penurunan harga gas industri ada di sektor hulu
ILUSTRASI. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kiri).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) turut memaparkan pandangan terkait permintaan penurunan harga gas industri. Asal tahu saja, dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 40 Tahun 2016 harga gas di sejumlah jenis industri dipatok pada level US$ 6 per MMBtu.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, 70% komponen pembentuk harga jual gas industri berasal dari biaya produksi gas di sektor hulu. Kemudian 13% komponen pembentuk harga gas lainnya berupa biaya transmisi dan sisanya adalah biaya distribusi dan niaga hilir.

Baca Juga: Penurunan harga gas bisa dorong industri jadi lebih ekspansif

Melihat hal tersebut, maka penurunan harga gas di hulu perlu segera dilakukan agar harga gas industri secara keseluruhan juga bisa turun sesuai amanat regulasi.

Saat ini, harga gas di hulu untuk beberapa kategori masih tergolong tinggi. Misal, kategori E atau harga gas hulu untuk sektor kelistrikan yang masih di level US$ 5,84 per MMBtu di tahun lalu. Ada juga kategori F atau harga gas hulu untuk sektor industri berbahan bakar gas yang masih di level US$ 6,69 per MMBtu.

"Harapannya harga gas hulu bisa US$ 4,5 per MMBtu dan transmisi serta distribusi di midstream US$ 1,5 per MMBtu. Sehingga harga gas hilir di sektor industri bisa US$ 6 per MMBtu," kata Nicke di Gedung DPR RI, Selasa (25/2).

Untuk menurunkan harga gas di hulu, Nicke menilai harus ada sejumlah relaksasi yang diberikan pemerintah. Di antaranya penambahan jumlah kontraktor yang memproduksi gas di sektor hulu, pemberian insentif pajak, hingga perlakuan pada aset negara.

Baca Juga: Harga gas dijanjikan turun, pelaku industri ramai-ramai tingkatkan utilisasi

Grup Pertamina, termasuk di dalamnya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), juga terus berupaya membangun berbagai infrastruktur yang mendukung proses distribusi gas sembari tetap melakukan efisiensi secara ketat. Ini mengingat 57% suplai gas dalam negeri dipasok oleh grup Pertamina.

"Kami akan terus membangun infrastruktur gas di midstream, termasuk pipa transmisi, pipa LNG, dan filling station," tutup Nicke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×