kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.627   45,00   0,27%
  • IDX 8.128   -41,58   -0,51%
  • KOMPAS100 1.108   -6,57   -0,59%
  • LQ45 779   -6,24   -0,79%
  • ISSI 288   0,04   0,02%
  • IDX30 409   -3,43   -0,83%
  • IDXHIDIV20 459   -4,14   -0,89%
  • IDX80 122   -0,78   -0,63%
  • IDXV30 132   -0,39   -0,29%
  • IDXQ30 128   -1,00   -0,78%

Pertamina Siapkan Entitas Baru Akhir 2025, Ini Bocoran Struktur dan Jadwalnya


Rabu, 08 Oktober 2025 / 09:09 WIB
Pertamina Siapkan Entitas Baru Akhir 2025, Ini Bocoran Struktur dan Jadwalnya
ILUSTRASI. PT Pertamina (Persero) tengah menyiapkan langkah besar dengan menggabungkan tiga anak usahanya di bisnis hilir,


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PT Pertamina (Persero) tengah menyiapkan langkah besar dengan menggabungkan tiga anak usahanya di bisnis hilir, yaitu PT Pertamina Patra Niaga (PPN), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS). 

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, proses restrukturisasi tersebut ditargetkan rampung sebelum Desember 2025. 

“Memang kita targetnya sebelum akhir Desember 2025 sudah restrukturisasi, itu sudah jalan,” ujar Simon saat ditemui di Sarinah, Jakarta, Selasa (7/10/2025). 

Simon menuturkan, aksi korporasi ini berada di bawah arahan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai pemegang saham. 

“Prosesnya masih berjalan sekarang, jadi kita tentunya minta arahan dan laporkan ke Danantara,” katanya. 

Baca Juga: SPBU Swasta Enggan Beli BBM Pertamina karena Etanol, Dirjen Migas Bilang Begini

Alasan 3 Anak Usaha Hilir Pertamina Digabung 

Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR pada Kamis (11/9/2025), Simon menyampaikan bahwa PPN, KPI, dan PIS akan digabung menjadi satu entitas baru untuk memperkuat daya saing dan efisiensi. 

Menurut dia, kinerja keuangan anak usaha Pertamina tengah tertekan akibat gejolak global yang membuat permintaan menurun sementara produksi kilang meningkat. 

Kondisi itu menekan margin usaha dan berdampak terhadap kinerja keuangan konsolidasi perusahaan. 

“Permintaan menurun, sementara produksi kilang meningkat karena banyak kilang-kilang baru. Dengan kondisi yang kurang favorable untuk kita, kilang ini marginnya kan semakin kecil,” jelas Simon. 

“Nah, dengan marginnya semakin kecil, tentunya secara keseluruhan akan berpengaruh kurang baik ke bottom line perusahaan,” lanjutnya. 

Ia menilai, penggabungan ketiga anak usaha tersebut menjadi entitas baru dapat menjadi langkah strategis untuk memperbaiki struktur dan efisiensi operasional Pertamina ke depan. 

“Dengan demikian, supaya lebih efektif memang ada beberapa kajian di kita untuk menggabungkan antara KIP, PIS, dan PPN,” ujar Simon. 

Restrukturisasi ini diharapkan memperkuat peran Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang adaptif terhadap perubahan pasar dan mampu menjaga stabilitas bisnis di tengah tekanan global. 

Baca Juga: Pembelian BBM Shell dari Pertamina Masih Mandek

Direksi Entitas Baru Bertugas 2026 

Selanjutnya, proses merger dijadwalkan dimulai pada Oktober 2025 melalui penerbitan surat resmi oleh Danantara dan dikawal oleh konsultan dari salah satu “Big Four”. 

Entitas hasil penggabungan akan memiliki struktur organisasi lebih ramping, dengan jajaran komisaris dan direksi baru yang direncanakan mulai bertugas pada Januari 2026. 

“Sebagai organisasi, kita harus terus menyesuaikan perkembangan situasi. Setelah model subholding, sekarang saatnya menyelaraskan lagi dengan dinamika pasar,” pungkas Simon.

Tonton: Vivo dan BP AKR Tindaklanjuti Pembicaraan Pembelian Base Fuel Pertamina Patra Niaga

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamina Bakal Punya Anak Usaha Baru Akhir 2025, Hasil Gabungan 3 Bisnis Hilir"

Selanjutnya: Rupiah Spot Melemah 0,28% ke Rp 16.608 per Dolar AS pada Rabu (8/10) Pagi

Menarik Dibaca: Terus Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 8 Oktober 2025 Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×