kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.747   25,00   0,15%
  • IDX 8.271   28,60   0,35%
  • KOMPAS100 1.154   3,94   0,34%
  • LQ45 844   2,19   0,26%
  • ISSI 285   0,02   0,01%
  • IDX30 443   2,51   0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,26   -0,05%
  • IDX80 130   0,53   0,41%
  • IDXV30 136   -0,54   -0,39%
  • IDXQ30 141   0,60   0,42%

Pertamina targetkan 'Mahakam' selesai akhir tahun


Kamis, 22 Oktober 2015 / 21:06 WIB
Pertamina targetkan 'Mahakam' selesai akhir tahun


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa pembicaraan dengan Total dan Inpex soal kelanjutan pengelolaan Blok Mahakam terus berlangsung. Pertamina optimis pembicaraan term of condition Blok Mahakam akan selesai di akhir tahun ini.

Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina mengatakan, manajemen PT Pertamina sudah melakukan rapat perdana dengan Total dan Inpex terkait dengan pembicaraan term and condition atas Blok Mahakam. "Pembicaraan term of condition soal Blok Mahakam ditargetkan akhir tahun ini bisa diselesaikan," kata Syamsu, Kamis (22/10)

Syamsu menjelaskan, selain membicarakan term and condition, juga membicarakan mengenai head of agreement. Walaupun Total dan Inpex masih terus melakukan kajian penghitungan untung rugi dalam pengelolaan Blok Mahakam. "Keputusan jadi bergabung atau tidak, kami serahkan sepenuhnya kepada Total maupun Inpex," ujar Syamsu.

Sayangnya Syamsu menolak memberikan gambaran soal kepemilikan saham antara Pertamina, Total, Inpex serta pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur dalam kepemilikan Blok Mahakam. "Mengingat prosesnya belum selesai, akan kontraproduktif jika dikemukakan kepada publik saat ini," tuturnya.

Isu kepemilikan Blok Mahakam memang masih belum ada kejelasan hingga saat ini. Semula Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan pembagian porsi saham Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Juni lalu.

Kala itu PT Pertamina mendapat jatah paling besar bersama Pemrpov Kaltim yakni 70%. Adapun 30%-nya akan diserahkan ke Total E&P Indonesie dan Inpex Coorporation.

Sayangnya pembagian saham antara Pertamina dengan Pemprov Kaltim juga belum ada kepastian. Demikian pula dengan pembagian 30% saham yang menjadi jatah Total dan Inpex. Pembagian antara dua perusahaan minyak asing tersebut juga belum jelas sampai saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×