kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pertumbuhan Daya Beli Masyarakat Topang Kinerja Emiten Farmasi


Minggu, 15 Oktober 2023 / 19:29 WIB
Pertumbuhan Daya Beli Masyarakat Topang Kinerja Emiten Farmasi
ILUSTRASI. Dari sisi operasional, Phapros sudah mengembangkan teknologi Business Supply Chain (BISCHAIN) untuk memonitor rantai pasok dan ketersediaan produk. Dari sisi manufacturing, Phapros sudah mengembangkan E-CPB, yakni Pencatatan Pengelolaan Bets secara Elektronik yang bisa mengurangi konsumsi kertas dan dipasang di dalam mobile device.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan pelemahan nilai tukar rupiah, kinerja emiten farmasi masih memiliki ruang bertumbuh. Potensi pertumbuhan daya beli menjadi pendorongnya.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta, mengatakan, pelemahan nilai tukar berpotensi melemahkan margin laba bersih bagi emiten farmasi. Maklum, rata-rata bahan baku emiten farmasi merupakan produk impor.

Kendati begitu, Nafan mencermati pelemahan nilai tukar rupiah sejauh ini masih relatif stabil alias masih dalam batas fundamentalnya. "Sebab pemerintah juga menggenjot ekspor untuk menjaga surplus neraca perdagangan bisa positif," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (15/10).

Baca Juga: Cek Prospek Kinerja Emiten yang Punya Utang Dolar AS di Tengah Pelemahan Rupiah

Selain itu, tekanan pelemahan rupiah dapat diantisipasi dengan pertumbuhan permintaan. Bahkan, Nafan memperkirakan kinerja emiten farmasi di kuartal III bisa bertumbuh seiring peningkatan permintaan.

Kemudian, kondisi daya beli masyarakat juga meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Juga, sikap masyarakat yang lebih preventif saat ini di tengah kondisi cuaca yang kurang baik sehingga banyak mengonsumsi vitamin.

Di tengah situasi tersebut, Nafan menilai investor bisa mencermati emiten farmasi dengan kapitalisasi pasar besar. Sebab, peluang pertumbuhannya lebih besar dengan potensi pertumbuhan daya beli masyarakat.

Analis Panin Sekuritas Rizal Rafly menambahkan, daya beli masyarakat Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan. Hal ini sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia pasca dicabutnya status pandemi Covid-19.

Baca Juga: Saham-Saham yang Terdampak Pelemahan Rupiah dan Rekomendasi Analis

Menurutnya, peningkatan daya beli masyarakat akan mendorong konsumsi masyarakat terhadap produk nonprimer seperti produk kesehatan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×