Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pendapatan industri logistik diperkirakan tumbuh 14,2% hingga Rp 1,408 triliun, setara US$ 153,54 miliar tahun ini dari realisasi tahun lalu Rp 1,233 triliun, setara US$ 134,46 miliar. Pertumbuhan bisnis logistik dipicu tingginya konsumsi domestik yang diperkirakan terjadi tahun 2012 ini.
Perkiraan tersebut disampaikan Vice President, Transportation & Logistic Practice Frost & Sullivan Asia Pacific, Gopal R, dalam acara Media Briefing Industri Logistik 2012, di Intercontinental Mid Plaza, Jakarta, pada Selasa (17/1).
Seiring dengan pertumbuhan industri logistik, kinerja perdagangan Indonesia juga bakal terdongkrak. Gopal memprediksi, kinerja perdagangan akan tumbuh 32,5% menjadi US$ 514,2 miliar tahun ini. Tidak hanya perdagangan domestik, tetapi juga perdagangan international.
"Pertumbuhan penanaman modal asing (PMA) tahun 2012 diperkirakan US$ 21,5 miliar," ungkap Gopal. Ia menuturkan, sampai September 2011, realisasi investasi asing untuk transportasi dan pergudangan mencapai US$ 2,2 miliar, kelompok terbesar kedua setelah kelompok sektor pertambangan.
Sampai tahun 2016, Frost & Sullivan memprediksi industri transportasi dan logistik akan tumbuh rata-rata sebesar 14,7% mencapai Rp 2,442 triliun atau setara dengan US$ 266,3 miliar di tahun 2016.
Meski begitu, Gopal menambahkan, sektor industri logistik di Indonesia terkendali infrastruktur yang kurang berkembang dan dikhawatirkan memperlambat pertumbuhan industri logistik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News