Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Fabby menyebut, penjualan listrik PLN selama 2015-2018 hanya tumbuh rata-rata 4,4%. Sementara itu, target konsumsi listrik masih dominan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi.
Fabby menilai, PLN dan pemerintah perlu melakukan kajian yang lebih mendalam untuk memproyeksikan pertumbuhan energi listrik ke depan. Terutama dengan mempertimbangkan potensi efisiensi energi dan perkembangan energi terdistribusi.
Apalagi, berdasarkan proyeksi IESR, elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap pertumbuhan listrik sudah di bawah 1, yakni sekitar 0,8-0,9. Sehingga, Fabby berpendapat asumsi pertumbuhan listrik dalam perencanaan PLN bisa lebih realistis, yakni sekitar 5% untuk tiga tahun mendatang.
Baca Juga: Sokong capex Rp 80 triliun tahun ini, PLN terbitkan obligasi dan sukuk ijarah
Adapun, pada tahun 2020 ini, Edison menyebut bahwa target pertumbuhan penjualan tenaga listrik PLN dibuat lebih realistis, yakni hanya 4,55%. Dengan begitu, target penjualan listrik PLN di tahun ini sebesar 256,7 Twh. Sementara target penambahan jumlah pelanggan mencapai sekitar 3,9 juta pelanggan.
Menurut Edison, target pertumbuhan penjualan listrik tersebut lebih realistis lantaran tidak dominan berdasar asumsi pertumbuhan ekonomi, melainkan juga diambil dari rata-rata realisasi selama lima tahun terakhir.
"Pertumbuhan ekonomi di APBN juga jadi pertimbangan, tapi kita lebih realistis dari rata-rata lima tahun belakangan," tandas Edison.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News