kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perum Bulog targetkan penyerapan beras tahun 2020 sebesar 1,4 juta ton


Kamis, 09 April 2020 / 14:22 WIB
Perum Bulog targetkan penyerapan beras tahun 2020 sebesar 1,4 juta ton
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso usai?peresmian Kopi Jenderal di kantor Perum Bulog, Jakarta, Rabu (19/2).


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan, dapat melakukan serapan beras mencapai 1,4 juta ton pada tahun ini.

"Target 1,4 juta ton penyerapan," kata Budi saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR secara virtual, Kamis (9/4).

Budi mengatakan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog pada awal tahun 2020 mencapai 1,88 juta ton dengan total kebutuhan penyaluran sebanyak 1,62 juta ton.

Baca Juga: Menteri Erick sebut BUMN yang terpapar corona, inilah daftar lengkapnya

Jumlah itu terdiri atas penyaluran program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) atau sebelumnya dikenal dengan operasi pasar yang mencapai 1,2 juta ton.

Kebutuhan akibat bencana alam sebanyak 15.000 ton, golongan anggaran sebesar 100.000 ton serta program BPNT khusus sebesar 300.000 ton.

"Perum Bulog merencanakan pengadaan CBP tahun ini mencapai sebesar 950.000 ton beras. Target pengadaan tersebut ditujukan untuk menjaga agar stok CBP tetap berada dalam rentang 1 sampai 1,5 juta ton," ujar Budi.

Lebih lanjut Budi mengatakan, berdasarkan data BPS musim panen tahun 2020 pada bulan April atau mundur 1 bulan jika dibandingkan musim panen 2019 dan 2018 yang terjadi pada Maret.

Baca Juga: Stabilkan harga, pemerintah siap gelontorkan 303.000 ton gula

Ia menyebutkan, selama bulan April 2020, Perum Bulog menargetkan penyerapan gabah atau beras dalam negeri sebanyak 222.000 ton. Kemudian selama bulan Mei 207.000 ton beras, dan bulan Juni 148.000 ton.

"Dengan demikian, jumlah target waktu pengadaan selama 3 bulan tersebut mencapai kurang lebih 61 persen dari total target 2020," ungkap dia.

Bulog mengatakan, penyerapan gabah atau beras dalam negeri tersebut untuk menjaga stok beras agar berada pada rentan yang telah ditentukan.

Selain itu, juga secara nasional dengan mengacu pada harga pembelian pemerintah (HPP) untuk menjaga harga di tingkat petani di tengah jumlah pasokan meningkat ketika panen.

"Di sisi konsumen, karena pasokan bersas bertambah perkiraan harga beras Medium 2 berdasarkan data BPS diperkirakan turun selama april hingga mei 2020," ujar dia.

Baca Juga: Kenaikan HPP Membuat Bulog Lebih Longgar untuk Serap Gabah Petani

Budi mengatakan strategi pengadaan CBP agar pengadaan CBP mencapai target dapat dijalankan dengan beberapa hal.

Pertama, pengadaan CBP dilakukan  dalam bentuk gabah kering giling (GKG) untuk meminimalisir resiko kerusakan. Hal itu agar dapat disimpan dalam jangka waktu lebih lama, serta memperoleh beras fresh dengan kualitas premium.

Kedua, izin penggilingan akan diterbitkan secara simultan bagi kantor wilayah yang memiliki stok jumlah CBP rendah sehingga dapat dilaksanakan secara langsung.

Pembentukan tim satuan kerja tim pengadaan di dalam negeri di masing-masing kantor kerja wilayah dan kantor cabang pembantu yang dilengkapi pengatur kualitas gabah, seperti tester kualitas air dan tester analisa gabah.

Baca Juga: Bulog harap perubahan HPP gabah/beras pacu petani tingkatkan produksi

Ketiga, kerja sama on farm instansi maupun mandiri bulog agar dapat menambah pasokan gabah dengan harga kompetitif.

Keempat, optimalisasi pengolahan dengan cara meningkatkan sinergi satuan kerja dan Bulog untuk pengolahan gabah, kerjasama dengan penggilingan swasta dalam hal pengolahan gabah.

Kelima, melakukan pemetaan atau mapping calon supplier yang akan memasok gabah atau beras ke Perum Bulog berdasarkan kapasitas produksi, luasan pembinaan petani, varietas gabah yang banyak, prediksi harga dan kriteria signifikan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×