Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Perumnas, menargetkan dapat meraup nilai penjualan senilai Rp 235 miliar atau setara 535 unit sampai akhir tahun 2019 untuk Bunaken Sentraland Cengkareng.
Rachmat Abdul Syukur, Project Manager Madya Sentraland Cengkareng bilang saat ini penjualan apartemen Bunaken Sentraland Cengkareng, yang digadang menjadi produk andalan produk high rise Perumnas, sudah mengantongi pencapaian sebesar 20% dari target yang ditetapkan.
Ia berkata, paling tidak sampai akhir tahun penjualan mencapai angka 70% dari target yang ditetapkan.
Baca Juga: Penurunan suku bunga BI belum akan berdampak signifikan, ini kata pengamat properti
"Pembangunan di apartemen Cengkareng sudah dimulai sejak 2017, dimulai dari pembangunan lobi, struktur atas, rooftop, dan lain-lain. Pembangunan struktur bawah berlangsung di 2016. Tahun ini, tepatnya pada Juli - Agustus 2019 sudah hampir selesai, tinggal menyempurnakan cat dan tampilan fisik. Handover juga sudah berlangsung awal Agustus," detailnya kepada Kontan di Jakarta, Sabtu (24/8).
Menurutnya, penjualan apartemen sempat mengalami perlambatan karena adanya momen politik Pemilihan Presiden (Pilpres). Hal ini tak hanya berlaku pada penjualan apartemen Cengkareng, tetapi produk high rise Perumnas secara keseluruhan.
"Sebagai salah satu instrumen investasi, kondisi politik pilpres sangat mempengaruhi penjualan. Banyak pembeli memutuskan menunda pembelian hingga selesai pilpres," tambahnya.
Namun, Abdul mengaku, pasca pilpres berlalu penjualan apartemen kembali terkerek dengan perolehan penjualan mencapai puluhan persen, yang biasanya hanya mencapai belasan persen.
Baca Juga: Fitch: Marketing sales properti masih bisa naik, tapi persaingan ketat
Pihaknya optimis bisa meraih target penjualan melihat performa penjualan saat ini. Abdul mengaku, sedikit khawatir perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) secara tidak langsung dapat mempengaruhi yuan dan rupiah sehingga harga material turut membumbung tinggi.
"Intinya walau optimis, tetap harus berhati-hati. Kalau dari dalam, lebih berhati-hati dengan hasil Pemilu yang sedikit masih menimbulkan percikan," kata Abdul.
Apartemen Bunaken Sentraland Cengkareng sendiri, diklaim dapat menjadi produk high rise andalan Perum Perumnas, karena dibangun berdasarkan kebutuhan.
Ditambah lagi, Perum Perumnas juga menarik Transjakarta dengan membangun feeder busway koridor 3E yang menghubungkan titik Sentraland Cengkareng ke Puri Kembangan atau kawasan Jakarta Barat lainnya.
Baca Juga: Memasuki usia ke-45 tahun, Perum Perumnas gencar kembangkan properti high rise
Apartemen Bunaken Sentraland Cengkareng sendiri dibangun di lahan dengan total luas 4,5 hektar. Perusahaan pelat merah ini juga menawarkan 1130 unit kamar dan 30 kios untuk warga kelas menengah.
Dari tiga tipe kamar yang ditawarkan, yakni studio, satu tempat tidur, dan dua tempat tidur, Perumnas membanderol harga mulai dari Rp 350 juta. "Kami masih mematok harga di bawah Rp 1 miliar untuk tipe non-studio, tergantung posisi lantai dan view," imbuh Abdul.
Abdul merencanakan, Bunaken Sentraland Cengkareng akan dibangun 19 tower dengan masing-masing tinggi 23 lantai. Saat ini, pembangunan dilakukan bertahap di lima tower.
"Untuk nilai investasi atau pembangunan, masih belum diketahui. Dalam proses pembangunannya, biasanya ada perubahan," tutupnya.
Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) jual Lippo Mall Puri ke anak perusahaannya di Singapura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News