kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perumnas fokus bangun hunian di lebih dari 46 kawasan rumah tapak


Selasa, 21 Juli 2020 / 16:54 WIB
Perumnas fokus bangun hunian di lebih dari 46 kawasan rumah tapak
ILUSTRASI. Perumnas fokus bangun hunian di lebih 46 kawasan rumah tapak./pho KONTAN/Carolus Agus Wluyo/22/06/2020.


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perumnas berkomitmen akan terus membangun dan menyediakan hunian yang tidak hanya terjangkau namun juga berkualitas baik bagi masyarakat. Memasuki 46 tahun kiprahnya di penyediaan perumahan bagi masyarakat menengah kebawah,

Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro menyebut pihaknya akan terus berupaya untuk menghadirkan hunian yang terbaik untuk masyarakat Indonesia dengan selalu memperhatikan tidak hanya dari sisi kualitas tetapi juga yang mampu cepat diterima oleh pasar.

Harapan besarnya, setiap proyek Perumnas dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dengan satu nama yang mudah diingat, oleh karenanya Perumnas menghadirkan brand “Samesta” di setiap penamaan proyek Perumnas.

Baca Juga: Pemerintah kucurkan investasi ke BUMN Rp 19,7 triliun, untuk apa saja?

"Sesuai dengan namanya, ke depan kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mewujudkan hunian yang berkualitas, harmonis dan berkelanjutan bagi Indonesia. Nama Samesta terinspirasi dari konsep alam semesta yang mempunyai makna penyatuan, keseimbangan dan interkonektivitas," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (21/7)

Terdapat lebih dari 46 proyek kawasan rumah tapak yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTB yang akan menjadi fokus pihaknya ke depannya. Semuanya akan mengusung nama Samesta, sehingga lebih identik dengan proyek Perumnas.

"Pada konsep proyek rumah susun Perumnas pun akan kami namai Samesta, setidaknya di 8 proyek rumah susun Perumnas yang sudah berjalan," lanjutnya.

Dukungan positif juga didapatkan dari pemerintah yang dijembatani oleh Kementerian BUMN, dengan ditetapkannya Perumnas untuk mendapatkan dana Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 650 Miliar. Dukungan ini akan menjadi amunisi dalam mempercepat pembangunan proyek miliknya yang mayoritas adalah berkonsep kawasan rumah tapak.

"Bila melihat dari misi Perumnas untuk menciptakan rumah terjangkau, seyogyanya proyek yang kami hasilkan, bagi masyarakat adalah untuk pemenuhan kebutuhan primer papan mereka, tidak untuk investasi semata. Inilah yang selalu kami dorong, bahwa rumah adalah kebutuhan primer bagi masyarakat, bukan investasi dan perlunya keberpihakan pemerintah dalam hal ini," tegasnya.

Baca Juga: Berikut rincian porsi Anggaran APBN dalam program PEN untuk pembiayaan korporasi

Kedepannya juga terdapat beberapa penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Perumnas untuk beberapa proyek, namun ini masih dalam tahap penggodokan. Lebih lanut, beragam keberpihakan dari pemerintah ini yang akan memperkuat perusahaan untuk dapat fokus pada pengembangan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Kami taruh apresiasi yang tinggi akan hal itu. Angka backlog yang masih menyentuh 7.6 juta unit di tahun 2019, porsi terbesar berada di kalangan MBR, itulah yang menjadi target kami," paparnya.

Walaupun pandemic Covid 19 ini hampir menghantam setiap industri di Indonesia, tidak terkecuali di sektor perumahan, tetapi saya yakin kondisi ini akan berangsur membaik. Di sisi internal, beragam perbaikan telah kami siapkan terutama yang berkonsentrasi pada sistem Informasi Teknologi, SDM, Proses Bisnis dan Manajemen Resiko yang dikemas dalam sebuah program Transformasi.

"Sedangkan faktor eksternal diwarnai dengan adanya pernyataan Menteri Keuangan akan terdapatnya proyeksi pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal IV tahun ini sekitar 1,6% dan terus mengalami tren positif di tahun depan. Ini yang membuat saya optimis akan berimbas baik pada berbagai sektor fundamental tak terkecuali perumahan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×