kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

Perusahaan AS dan Jerman Siap Bangun Industri Semikonduktor di Batam pada Awal 2026


Selasa, 02 Desember 2025 / 19:01 WIB
Diperbarui Selasa, 02 Desember 2025 / 19:02 WIB
Perusahaan AS dan Jerman Siap Bangun Industri Semikonduktor di Batam pada Awal 2026
ILUSTRASI. Konsorsium AS-Jerman siapkan investasi US$26,73 miliar di Pulau Galang, Riau, untuk industri semikonduktor, hilirisasi silika, dan manufaktur kaca


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium perusahaan berbasis Amerika Serikat dan Jerman yang terdiri dari PT Quantum Luminous Indonesia (QLI), PT Terra Mineral Nusantara, serta Tynergy Group melalui PT Energy Tech Indonesia dan PT Essence Global Indonesia, bersiap memulai pembangunan fasilitas industri semikonduktor, hilirisasi pasir silika, serta manufaktur kaca berteknologi tinggi. 

Group President Director PT QLI, Walter William Grieves menerangkan, pembangunan ini akan dilakukan di kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Wiraraja Green Renewable Energy and Smart-Eco Industrial Park, Pulau Galang, Kepulauan Riau. Konstruksi tahap pertama ditargetkan dapat dimulai pada awal 2026.

“Langkah ini menandai komitmen kuat perusahaan-perusahaan tersebut untuk mempercepat realisasi investasi besar di sektor industri berbasis semikonduktor dan industri manufaktur kaca berteknologi tinggi di Indonesia,” ujar Grieves dalam keterangan resmi, Selasa (2/11/2025).

Baca Juga: Pemulihan Kelistrikan Meningkat, 83% Penyulang Listrik di Sumut Sudah Menyala

Grieves menjelaskan, rencana investasi Tynergy Group di Indonesia bermula dari pertemuan pada ajang KTT G20 Bali 2022, melalui diskusi dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta pertemuan yang difasilitasi Kedutaan Besar RI di Washington DC saat itu yakni Rosan Roeslani Perkasa. 

Dalam pertemuan itu, para pemangku kepentingan menyampaikan minat untuk mendukung penguatan global supply chain industri semikonduktor sekaligus mendorong hilirisasi.

Komitmen tersebut kemudian diperkuat lewat penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di ajang Hannover Messe 2023 di Jerman, pameran industri terbesar dunia, di mana Indonesia menjadi country partner. Pada kesempatan tersebut, konsorsium kembali menegaskan minatnya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur strategis.

Kolaborasi resmi berlanjut dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Tynergy Group dan PT Galang Bumi Industri selaku pengelola kawasan PSN Wiraraja pada 12 November 2023, yang turut disaksikan oleh Rosan Roeslani Perkasa selaku Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat pada saat itu. Kesepakatan tersebut menjadi tonggak resmi masuknya investasi besar konsorsium ke Indonesia.

Sejalan dengan persiapan pembangunan fasilitas industri di Pulau Galang, Tynergy Group dan PT Quantum Luminous Indonesia telah melakukan rangkaian pertemuan dengan BP Batam untuk membahas kesiapan lahan, utilitas, dan dukungan infrastruktur. Total nilai investasi yang disiapkan untuk proyek ini diperkirakan mencapai US$ 26,73 miliar.

Agar pembangunan dapat segera berjalan, lanjut Grieves, konsorsium kini mendesak percepatan finalisasi seluruh proses perizinan mengingat proyek berada dalam status Proyek Strategis Nasional. 

Baca Juga: Bidik Transaksi Rp 56 Triliun, Aprindo Gandeng Pasar Jaya Hadirkan Epic Sale 2025

Menurut Grieves, percepatan izin sangat penting untuk memastikan kesiapan investasi, mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal, mendukung transfer teknologi melalui program vokasi dengan perusahaan induk di Jerman, serta memperkuat daya saing Indonesia dalam rantai pasok global industri semikonduktor dan teknologi tinggi.

Perusahaan menargetkan proyek tersebut mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada 2029.

Sebagai bagian dari transparansi investasi, konsorsium juga mengundang para pemangku kepentingan untuk melakukan kunjungan langsung ke fasilitas produksi perusahaan induk di Amerika Serikat dan Jerman. 

Grieves mengaku, pihaknya sudah menyampaikan surat untuk percepatan investasi kepada Menteri Investasi dan Hilirisasi untuk kedua kalinya. Pihaknya juga telah melakukan penandatanganan komitmen investasi di acara Anugerah Investasi yang diselenggarakan oleh BP Batam dan disaksikan oleh Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra.

Bahkan, perusahaan juga telah mengajak BP Batam beserta jajarannya untuk ikut melihat langsung fasilitas yang telah dibangun di Amerika Serikat dan Jerman.

“Pembangunan ini akan kami bangun bersama mitra lokal kami yaitu dengan Kawasan Industri Wiraraja Geseip di Pulau Galang dan kami berencana untuk memulai pada awal tahun 2026 setelah mendapat persetujuan dari BP Batam,” pungkasnya.

Selanjutnya: Riduan dan Henry Panjaitan Lolos Kelayakan, Siap Pimpinan Bank Mandiri

Menarik Dibaca: 11 Daftar Obat Herbal Penurun Gula Darah Tinggi Alami yang Dapat Dicoba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×