kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.689   36,00   0,22%
  • IDX 8.272   108,36   1,33%
  • KOMPAS100 1.154   17,97   1,58%
  • LQ45 844   12,40   1,49%
  • ISSI 286   3,81   1,35%
  • IDX30 444   6,71   1,54%
  • IDXHIDIV20 512   8,90   1,77%
  • IDX80 130   2,07   1,62%
  • IDXV30 138   1,46   1,07%
  • IDXQ30 141   2,19   1,58%

Pembatasan Ekspor Logam Tanah Jarang China ke AS Dihentikan


Minggu, 02 November 2025 / 22:18 WIB
Pembatasan Ekspor Logam Tanah Jarang China ke AS Dihentikan
ILUSTRASI. Logam Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth elements (REE) yang dihasilkan dari pertambangan PT Timah Tbk (TINS) di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. China, mengumumkan akan secara efektif menangguhkan penerapan kontrol ekspor tambahan pada logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth dan menghentikan investigasi yang menargetkan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) dalam rantai pasokan industri semikonduktor.

Penangguhan ini, diumumkan langsung oleh Gedung Putih dalam lembar fakta pada hari Sabtu (01/11/2025) dikutip dari Bloomberg.

Lembar fakta ini yang menguraikan beberapa detail pakta perdagangan yang disepakati awal pekan ini oleh Presiden Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping yang bertujuan untuk meredakan ketegangan antara kedua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, China akan menerbitkan lisensi umum yang berlaku untuk ekspor tanah jarang, galium, germanium, antimon, dan grafit.

Baca Juga: Dinilai Strategis, Pemerintah Larang Ekspor Seluruh Logam Tanah Jarang

"Untuk kepentingan pengguna akhir AS dan pemasok mereka di seluruh dunia," kata Gedung Putih.

Ini yang berarti penghapusan efektif kontrol yang diberlakukan China pada April 2025 dan Oktober 2022. AS sebelumnya mengatakan China akan menangguhkan kontrol yang lebih ketat yang diumumkan pada Oktober 2025 selama satu tahun.

Washington juga akan menangguhkan beberapa tarif timbal balik yang disebut Trump terhadap China selama satu tahun tambahan dan menunda rencana penerapan tarif 100% atas ekspor China ke AS yang sebelumnya diancamkan akan diberlakukan pada bulan November.

Gedung Putih juga menyatakan bahwa AS akan memperpanjang masa berlaku pengecualian tarif Pasal 301 tertentu, yang saat ini akan berakhir pada 29 November 2025, hingga 10 November 2026.

Berdasarkan kesepakatan mereka, menurut Gedung Putih, China setuju untuk menghentikan kontrol ketat terhadap magnet tanah jarang dengan imbalan kesepakatan AS untuk mencabut perluasan pembatasan terhadap perusahaan-perusahaan China.

Baca Juga: Mau Kembangkan Logam Tanah Jarang, Indonesia Terhalang Anggaran Riset

Adapun China telah menggunakan dominasinya dalam pemrosesan mineral tanah jarang sebagai daya ungkit, mengancam akan membatasi ekspornya ke AS dan negara-negara sekutunya.

AS juga setuju untuk mengurangi separuh tarif terkait fentanil menjadi 10% dari 20%, sementara Beijing akan melanjutkan pembelian kedelai Amerika dan produk pertanian lainnya.

AS mengatakan China akan membeli 12 juta metrik ton kedelai selama musim ini, dan minimal 25 juta metrik ton per tahun selama tiga tahun ke depan.

Trump pada hari Jumat mengindikasikan bahwa ia ingin menghapus semua tarif terkait fentanil jika China terus menindak ekspor obat dan bahan kimia prekursor yang digunakan untuk membuatnya.

"Begitu kami melihatnya, kami akan menyingkirkan 10% lainnya," kata Trump kepada wartawan di Air Force One pada hari Jumat, (31/10/2025).

AS juga mengatakan bahwa Beijing akan mengambil langkah-langkah untuk mengizinkan fasilitas China milik pembuat chip  bersama Belanda, dengan nama Nexperia BV. 

Baca Juga: Pemerintah Mulai Cari Logam Tanah Jarang, Potensi Terbesar dari Wilayah Ini

Selanjutnya: Begini Kinerja Pembiayaan Alat Berat di Tengah Lesunya Penjualan Batubara

Menarik Dibaca: Puncak Musim Hujan, Curah Hujan Sangat Tinggi Berpotensi Terjadi di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×