kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.302   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.549   58,54   0,78%
  • KOMPAS100 1.074   11,78   1,11%
  • LQ45 797   1,67   0,21%
  • ISSI 255   1,37   0,54%
  • IDX30 411   0,99   0,24%
  • IDXHIDIV20 469   -0,57   -0,12%
  • IDX80 120   0,13   0,11%
  • IDXV30 124   -0,14   -0,11%
  • IDXQ30 131   -0,05   -0,04%

PGE lakukan pengeboran sumur baru Ulubelu


Selasa, 06 Januari 2015 / 16:24 WIB
PGE lakukan pengeboran sumur baru Ulubelu
ILUSTRASI. Cara memeriksa aplikasi Android aman untuk diunduh.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Anak usaha PT Pertamina (Persero),  PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) kembali meningkatkan produksi dengan menggarap berbagai infrastruktur pengembangan panas bumi baru dari area kerja yang dikelolanya. Salah satunya yakni dengan melakukan pengeboran sumur panas bumi UBL-R2/1, di area kerja Ulubelu, Lampung.

Terkait itu, Direktur Utama PGE, Roni Gunawan menjelaskan, pengeboran sumur baru ini dilakukan dengan kedalaman 2.500 meter kedalaman ukur (mMD).

Pengeboran ini kata Roni, dilakukan untuk pengembangan reinjeksi brine ke dalam reservoir lapangan Ulubelu dari sumur-sumur produksi Unit 3 dan 4 yang akan beroperasi secara komersial dua tahun mendatang. "Saya memprediksikan, kegiatan pengeboran ini akan menghabiskan waktu sekitar 49 hari," katanya kepada KONTAN, Selasa (6/1).

Menurut Roni, Ulubelu tengah diproyeksikan menjadi lapangan kedua terbesar setelah lapangan tertua dan legendaris Kamojang di Jawa Barat. Pasalnya,  dengan sumur UBL-R2/1 ini merupakan sumur yang ke 38 di Ulubelu.  "Untuk produksinya kita belum bisa pastikan berapanya, " jelas dia.

Sementara, menurut data yang diterima, wilayah kerja Ulubelu dan Kamojang menjadi bagian dari 14 Wilayah Kuasa Pengusahaan (WKP) Geothermal milik PGE. Seluruh produksi panas bumi dari wilayah kerja tersebut diubah menjadi tenaga listrik oleh PGE.

Ia menjelaskan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PGE yang sudah beroperasi komersial antara lain Kamojang 200 MW, Ulubelu 110 MW, Lahendong 80 MW, Sibayak 12 MW.

Sementara itu, proyek yang sedang dikembangkan antara lain Lumut Balai, Sumatera Selatan, Kerinci, Jambi, Hululais, Bengkulu, Karaha Tasikmalaya dan Kotamobagu, Sulawesi Utara dan beberapa pengembangan lanjut dari Kamojang, Ulubelu dan Lahendong yang direncanakan Commercial On Date (COD)  berturut-turut mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2020.

Roni enggan menjelaskan berapa biaya modal yang dikeluarkan untuk mengebor satu sumur di Ulubelu,  khususnya sumur UBL-R2/1.

Namun,  di tahun ini, manajemen Pertamina mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 7 miliar. Selain mengandalkan kas internal, beberapa opsi yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan belanja modal tersebut adalah penerbitan obligasi global dan pinjaman sindikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×