Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menggandeng PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk mengembangkan proyek gasifikasi batubara menjadi Synthetic Natural Gas (SNG).
Proyek direncanakan memanfaatkan cadangan low-rank coal milik PTBA di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, yang selama ini belum tergarap optimal. Lokasi tambang berdekatan dengan jaringan pipa transmisi PGN di Pagardewa, sehingga dinilai dapat menekan biaya infrastruktur dan mempercepat pengembangan.
Pada 2025, kedua entitas akan fokus menyusun studi kelayakan mencakup aspek teknis, komersial, hingga skema bisnis. Kajian ini juga meliputi potensi pembangunan fasilitas produksi SNG dan jaringan pipa distribusi.
"Inisiatif ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam hilirisasi dan kemandirian energi. Jika terealisasi, proyek ini berpotensi memperkuat pasokan gas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor," ungkap Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari dalam keterangan resmi, Senin (21/3).
Baca Juga: Bakal Bangun Jargas 2025, Perusahaan Gas Negara (PGAS) Anggarkan Capex US$ 29 Juta
Sebagai informasi, SNG merupakan gas sintetis hasil olahan batubara yang memiliki karakteristik mirip gas bumi. Produk ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan bahan bakar maupun bahan baku industri, terutama bagi pelanggan eksisting PGN di Jawa bagian barat yang tengah menghadapi tantangan pasokan.
Rosa menuturkan, PGN terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Holding Migas Pertamina, serta para pemangku kepentingan untuk memastikan proyek berjalan sesuai prinsip good corporate governance.
Di luar proyek ini, PGN juga tengah mengembangkan diversifikasi energi dari sumber terbarukan. Emiten gas pelat merah ini sebelumnya menggandeng konsorsium Jepang untuk proyek biomethane berbasis POME (Palm Oil Mill Effluent), yang akan dikonversi menjadi Compressed Natural Gas (CNG).
Saat ini, PGN sedang mempersiapkan tahapan FEED untuk kilang biomethane di Sumatra dengan target commissioning pada kuartal II-2027. Kilang ini dirancang berkapasitas 1,2 BBTUD.
“Proyek Biomethane juga merupakan komitmen PGN terhadap keberlanjutan pasokan gas bumi yang rendah karbon, sehingga dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung NZE pada tahun 2060,” pungkas Rosa.
Baca Juga: Industri Tertekan, PGN (PGAS) Jelaskan Hitung-hitungan Harga Gas Regasifikasi
Selanjutnya: Simak Rekomendasi Saham dari Indo Premier Sekuritas untuk Pekan Ini
Menarik Dibaca: 3 Jurus Jitu Finansial untuk Perempuan ala Astra Life
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News