Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) melalui Offtake Stasiun Panaran Batam melaksanakan Program CSR PELITA Tembesi (Pemberdayaan Lingkungan Tangguh dan Asri Tembesi) di Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau untuk mendorong pemberdayaan masyarakat di wilayah operasional.
Program ini dirancang untuk menjawab tantangan lingkungan dan sosial secara terpadu melalui penguatan kapasitas masyarakat, pengelolaan lingkungan berkelanjutan, serta pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.
Melalui Program PELITA Tembesi, PGN mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai inisiatif berbasis komunitas, antara lain pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Mutiara Bersinar, pengembangan pertanian ramah lingkungan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Agro Hijau, peningkatan derajat kesehatan dan kesiapsiagaan bencana melalui kelas kesehatan dan mitigasi bencana, serta penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat melalui koperasi nelayan dan kelompok usaha kreatif seperti UMKM Godhong Ku dengan produk eco-print.
"Program Pelita ini bertujuan tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat kemandirian dan ketahanan sosial warga secara berkelanjutan," ujar Fajriyah Usman, Sekretaris Perusahaan PGN dalam keterangannya, Kamis (18/12).
Baca Juga: Petrokimia Gresik Perkuat Strategi Ekonomi Sirkular
Lebih lanjut, melalui program ini PGN mengidentifikasi permasalahan dalam praktik pertanian masyarakat, yaitu kondisi tanah yang memiliki pH rendah (bersifat asam). Kondisi ini menyebabkan rendahnya kemampuan tanah dalam menyerap unsur hara, sehingga berdampak langsung pada penurunan produktivitas dan hasil panen.
Merespons tantangan tersebut, PGN melihat adanya potensi timbulan limbah cangkang gonggong yang cukup besar di wilayah Kelurahan Tembesi untuk dimanfaatkan sebagai solusi alternatif. Limbah yang sebelumnya belum dikelola secara optimal ini kemudian diolah menjadi bubuk tinggi kalsium yang berfungsi sebagai penetral pH tanah.
Melalui pembentukam Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Lance Perkasa, PGN melibatkan ibu rumah tangga tidak berpenghasilan tidak tetap sebagai pelaksana utama program. "Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas lahan pertanian, tetapi juga mendorong praktik pertanian ramah lingkungan serta memperkuat penerapan ekonomi sirkular berbasis potensi lokal," imbuh Fajriyah.
Inovasi tersebut diberi nama SI GOPAL (Sisa Gonggong jadi Penetral Lahan) dan memberikan dampak lingkungan berupa penurunan timbulan limbah cangkang gonggong 0,288 ton/tahun pada tahun pertama berjalan program. Dampak ekonomi yang terasa adalah dengan terjadinya peningkatan pendapatan anggota kelompok yang merupakan keluarga nelayan dengan penambahan Rp25.000 tiap 5kg bubuk terjual. Pada Kelompok Tani terjadi efisiensi biaya produksi sebesar 4%.
Selain itu, SI GOPAL juga membawa dampak sosial dengan munculnya kelompok baru yakni Poklahsar Lance Perkasa yang meningkatkan partisipasi perempuan dalam kegiatan sosial dan ekonomi.
Dengan demikian, SI GOPAL bukan hanya menjawab persoalan lokal, tetapi juga memberikan kontribusi nyata untuk kelompok serta membuktikan bahwa kolaborasi masyarakat dan perusahaan mampu menghadirkan inovasi sosial dan lingkungan yang transformatif.
Selanjutnya: Promo Hypermart Dua Mingguan 18-31 Desember 2025, Keju-Jagung Manis Diskon 10%
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Dua Mingguan 18-31 Desember 2025, Keju-Jagung Manis Diskon 10%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













