Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Phapros Tbk (PEHA) berhasil menjaga pemulihan kinerja hingga kuartal III-2025.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, PEHA berhasil mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp683,6 miliar, tumbuh 19,5% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kinerja kuat segmen obat bermerek, baik etikal maupun OTC serta obat generik.
Kontribusi positif juga datang dari anak usaha PT Lucas Djaja, sejumlah produk unggulan seperti Antimo Group, Fitogen, Noza, Dextamine, dan Pehacain tampil sebagai penopang utama peningkatan penjualan, sedangkan lini terapi Tuberkulosis (TB), OAT, serta terapi malaria turut mengangkat segmen generik.
Baca Juga: Harga Referensi dan Harga Patokan Ekspor Biji Kakao Turun 6% pada Desember 2025
Plt. Direktur Utama PEHA, Ida Rahmi Kurniasih, menyampaikan, salah satu pencapaian paling signifikan pada periode ini adalah EBITDA yang meningkat tajam 2,748% yoy dari posisi negatif pada 2024. Perseroan berhasil mencatatkan EBITDA sebesar Rp88,6 miliar.
“Kenaikan kinerja tersebut didorong terutama oleh pertumbuhan penjualan, optimalisasi portofolio produk, serta penerapan efisiensi menyeluruh di Perseroan, tidak hanya pada proses produksi di Manufaktur, tetapi juga pada aktivitas Pemasaran, dan penguatan fungsi bagian supporting dalam optimalisasi proses kerja dan pengendalian biaya,” ungkap Ida, Selasa (2/12).
Menurut Ida, efisiensi operasional menjadi salah satu pendorong peningkatan kinerja Perseroan tahun ini. HPP terhadap penjualan tercatat turun 4,8 poin, sementara beban usaha berhasil ditekan 4,3% yoy, sejalan dengan program cost restructuring serta fokus penjualan pada produk-produk bermargin tinggi.
Langkah strategis tersebut membuat struktur biaya Perseroan semakin sehat dan mendukung kinerja yang berkelanjutan.
Di sisi lain, arus kas operasional konsolidasian tercatat positif Rp53,5 miliar, mencerminkan kondisi likuiditas yang tetap terjaga dan cukup sehat.
“Kinerja ini menunjukkan bahwa upaya perbaikan internal di aspek Pemasaran, efisiensi biaya, dan fokus pada produk bernilai tinggi memberikan dampak nyata. Kami optimis tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun,” ujar Ida.
Baca Juga: Agincourt Resources Nilai Terlalu Dini Disebut Penyebab Banjir dan Longsor Tapanuli
Selanjutnya: Rebusan Daun Apa untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi? Ini 9 Rekomendasinya
Menarik Dibaca: Rebusan Daun Apa untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi? Ini 9 Rekomendasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













