Reporter: Mimi Silvia | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. Pada semester II tahun ini, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) menargetkan produksi minyak sebesar 27.000 barel per hari (bph). Demi mencapai target tersebut, anak usaha Pertamina itu bakal mengebor sembilan sumur sampai akhir tahun ini. Hingga semester I-2013, perusahaan itu baru bisa memproduksi sebesar 24.200 bph.
Senior Executive Vice President & General Manager PHE WMO Bambang Kardono mengatakan, sampai saat ini, fokus pemboran masih dilakukan di bagian utara. "Mudah-mudahan tahun depan bisa ke selatan," ungkap dia, Rabu (31/7) malam.
Kata Bambang, pemboran satu sumur diperkirakan menghasilkan produksi sebesar 1.000 bph-3.000 bph. "Sumur yang kita bangun ada yang produksinya sekitar 3.000 barel," ungkap dia.
Bambang menyatakan, untuk mengejar target produksi beberapa tahun ke depan, PHE WMO akan mengajukan surat kepada SKK Migas untuk bisa membangun platform baru. Jumlah plaform yang rencana dibangun sebanyak enam platform. Investasi untuk enam platform ini diperkirakan sebesar US$ 800 juta sudah termasuk pipa, processing facility, dan pemboran.
Menurut Bambang, kemungkinan besar, platform tersebut baru bisa dibangun pada 2015 mendatang. Sehingga diperkirakan, angka produksi minyak masih di kisaran 25.000 bph tahun depan. "Tahun depan, tak banyak pemboran, kami menunggu platform dulu," katanya.
Tahun ini, kata Bambang, dana investasi yang disediakan PHE WMO sekitar US$ 500 juta. Sekitar US$ 150 juta sudah direalisasikan untuk semester I-2013. Sisanya untuk semester II-2013. Di antaranya digunakan untuk pemasangan pipa pada tiga platform PHE WMO di PHE 38B, PHE 39, dan PHE 54.
Project pemasangan pipa untuk tiga platform itu baru saja selesai, yakni PHE 38B, PHE 39, dan PHE 54, ke Central Processing Platform CPP). Selain pemasangan pipa, PHE WMO juga berencana untuk pembangunan alat-alat seismik di Utara Madura. "November-Desember 2013 dipasang," kata Bambang.
Untuk produksi gas, PHE WMO menargetkan tahun ini sebesar 116 mmscfd. Pada semester I-2013, produksi gas PHE WMO masih berkisar 110 mmscfd dengan rata-rata harga gas US$ 7 per mmbtu. Pasokan gas ini disalurkan ke PLN (80 mmscfd), PGN (13 mmscfd), Gresik (17 mmscfd), sisanya ke Media Karya Sentosa (13 mmscfd).
Produksi PHE ONWJ bakal tertekan
Anak usaha Pertamina lainnya, yakni Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), akan melakukan pengangkatan anjungan pada pertengahan Agustus sampai dengan pertengahan Oktober tahun ini. Kegiatan ini akan menghentikan produksi minyak sebesar 4.000 barel per hari (bph) dan produksi gas sebanyak 27 mmscfd.
Jonly Sinulingga, Executive Vice President & General Manager PHE ONWJ mengatakan, pengangkatan tersebut akan menurunkan produksi yang tadinya sebesar 38.000 bph tahun ini menjadi 36.400 bph pada semester II-2013.
Sejauh ini, PHE ONWJ sudah mengebor 13 sumur pengembangan, sedangkan eksplorasi akan dimulai Agustus hingga akhir tahun. "Masih ada target sekitar 10 pengembangan sumur lagi. Kami punya tiga rig. Dua rig untuk pengembangan, dan satu rig untuk eksplorasi," jelasnya.
Seperti diketahui, produksi minyak PHE ONWJ semester I rata-rata sekitar 38.996 bph atau naik 22,9% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya 31.735 bph. Sementara produksi gas mencapai 187 mmscfd, naik 16% dari periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News