kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PHRI Sebut Lonjakan Okupansi Kamar Hotel Berpotensi Terjadi pada H+2 Lebaran


Kamis, 14 Maret 2024 / 13:42 WIB
PHRI Sebut Lonjakan Okupansi Kamar Hotel Berpotensi Terjadi pada H+2 Lebaran
ILUSTRASI. Petugas merapikan tempat tidur tambahan yang dipesan tamu di Hotel Best Western Batang Garing, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (26/4/2023). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meyakini permintaan sewa kamar hotel di berbagai wilayah saat musim libur Lebaran 2024 melonjak signifikan seiring adanya tradisi mudik oleh masyarakat. 

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran menyampaikan, untuk saat ini lonjakan pemesanan kamar hotel untuk periode libur Lebaran 2024 belum begitu terlihat. 

Namun, ini bukan masalah mengingat berbagai platform online travel agent (OTA) telah memberi banyak kemudahan dan fleksibilitas bagi pelanggan untuk memesan kamar hotel. Dalam hal ini, para pelanggan bisa memesan kamar dengan mudah dalam beberapa hari sebelum kunjungan. 

"Kemungkinan seminggu sebelum libur Lebaran baru terlihat adanya peningkatan okupansi kamar hotel yang masif," kata Maulana, Kamis (14/3).

Baca Juga: Idea Indonesia (IDEA) Buka Kantor Cabang 7 di Yogyakarta

Dia menambahkan, secara historis, peningkatan okupansi kamar hotel saat periode libur Lebaran terjadi ketika hari kedua perayaan Idul Fitri. 

Sebab, di hari tersebut masyarakat punya lebih banyak waktu untuk liburan setelah fokus berkumpul bersama keluarga di hari pertama Lebaran. Nah, laju okupansi kamar yang tinggi berikutnya akan bergantung pada seberapa lama waktu cuti bersama pasca hari H Lebaran.

"Jadi kalau cuti bersama sebelum Lebaran okupansi kamar hotel belum naik signifikan. Lonjakan okupansi biasanya terjadi saat H+2 Lebaran dan beberapa hari setelahnya sampai akhir cuti bersama," ungkapnya.

PHRI juga menyebut, hotel-hotel di area Jakarta kemungkinan tidak mengalami peningkatan okupansi yang tinggi selama libur Lebaran. Sebab, banyak masyarakat Kota Jakarta yang melakukan kegiatan mudik ke berbagai daerah di Pulau Jawa ataupun luar Jawa.

Dari situ, peningkatan okupansi kamar hotel yang signifikan selama libur Lebaran akan lebih banyak terjadi di kota-kota non Jakarta atau kota lain yang memiliki banyak destinasi wisata.

Baca Juga: Libur Panjang Nyepi, ASDP Seberangkan 102 ribu Penumpang dari Jawa ke Sumatera

Para pengelola hotel pun telah menyiapkan strategi sejak jauh-jauh hari untuk menggaet para pelanggan saat musim libur Lebaran 2024 tiba. Misalnya dengan promosi tarif sewa kamar yang tentu disesuaikan dengan kondisi wilayah dan langkah dari kompetitornya. 

Peningkatan atau perbaikan fasilitas hotel juga dilakukan demi memberikan pengalaman menginap terbaik kepada para calon pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×