Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan, potensi yang hilang dari industri hotel dan restoran akibat corona (COVID-19) mencapai US$ 1,5 miliar sampai hari ini.
Perhitungan kasar tersebut, diambil dari perhitungan ketiadaan pengunjung dari China, yang pada tahun lalu mencapai 2 juta orang dengan nilai pengeluaran US$1,1 miliar ditambah lain-lain sebesar US$400 miliar.
Baca Juga: Antisipasi efek wabah corona, Kadin minta pemerintah beri insentif untuk UMKM
Ia berkata, perhitungan tersebut masih kasar atau dalam arti lain perhitungan minimal karena belum memasukkan supply chain lain dari industri hotel dan restoran lainnya.
"Misalnya, supply chain perhotelan ada lebih dari 500 jenis operasional yang melibatkan UKM. Jadi, UKM terdampak. Perhitungan tersebut juga bisa lebih parah jika masyarakat tidak melakukan aktivitas," paparnya ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (12/3).
Sebagai informasi, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebelumnya juga telah memprediksi potensi kehilangan devisa dari sektor pariwisata sekitar US$530 juta akibat COVID-19.
Hariyadi melanjutkan, karena adanya virus corona, target pertumbuhan industri perhotelan dan restoran juga terpaksa direvisi. Tahun ini, target pertumbuhan dipatok di kisaran 4,5% sampai 5,2%.