Reporter: Mimi Silvia | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tahun ini, produsen kemasan baja, PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) menambah line mesin baru untuk pabrik drum baja di Tangerang. Nantinya dengan penambahan unit baru ini kapasitas terpasang akan naik sekitar 50% menjadi 3,5 juta pieces. Adapun kapasitas produksi terpasang drum baja saat ini sebesar 2,5 juta pieces per tahun.
Nah, mesin baru ini komponennya akan dikirim dari Inggris, Jepang dan beberapa negara lain. Anggaran yang disediakan perusahaan untuk mesin dan bangunan baru ini sekitar US$ 4 juta.
Menurut Rubianto, Direktur Pelangi Indah Canindo penambahan mesin ini nantinya diharapkan bisa mulai beroperasi pada kuartal III tahun ini. "Saat ini kami baru akan membangun bangunannya di Tangerang juga, tetapi tempat yang berbeda dengan pabrik saat ini," kata Rubianto kepada KONTAN, Jumat (26/2).
Menurut Rubianto, perusahaannya melakukan penambahan line produksi ini untuk mengantisipasi jika terjadi penghentian produksi jika mesin lama butuh peremajaan atau mengalami kerusakan. "Ini sebagai cadangan saja, kemungkinan pada kuartal III ini memang ada mesin lama yang butuh diremajakan," kata Rubianto.
Apalagi saat ini kapasitas pabrik sudah penuh, awal tahun ini perusahaan sudah meningkatkan utilisasi pabrik sebesar 5%. Sehingga utilisasi pabrik saat ini sebesar 85%. Penambahan utilisasi ini seiring dengan strategi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan sebesar 5-10% tahun ini dibandingkan tahun lalu. Gambaran saja, kuartal III-2015, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp 527 M naik 5,8% dibandingkan kuartal III-2014 sebesar Rp 498,5 M.
Adapun pada Januari tahun ini penambahan order dari existing customer mulai bertambah dibandingkan tahun lalu. Walaupun begitu pertumbuhan masih dibilang konservatif, pertumbuhan penjualan pertumbuhan di Januari tahun ini sebesar 3% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Selain itu, pertumbuhan ini juga didukung dengan strategi perusahaan menaikkan harga kemasan baja sebesar 3-4% pada tahun ini. Hal ini seiring dengan meningkatkan cost produksi. "Harga kemasan baja sudah kami naikkan karena UMR kami juga naik," kata Rubianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News