kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.330   14,00   0,09%
  • IDX 7.345   -53,46   -0,72%
  • KOMPAS100 1.030   -14,36   -1,37%
  • LQ45 782   -6,67   -0,85%
  • ISSI 245   -3,19   -1,29%
  • IDX30 405   -3,55   -0,87%
  • IDXHIDIV20 467   0,58   0,12%
  • IDX80 116   -1,36   -1,15%
  • IDXV30 118   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 130   -0,02   -0,02%

PLN Bakal terus Turunkan Biaya Pokok Produksi


Selasa, 15 Juni 2010 / 13:35 WIB
PLN Bakal terus Turunkan Biaya Pokok Produksi


Reporter: Fitri Nur Arifenie |


JAKARTA. PT PLN (Persero) akan terus melakukan upaya untuk menurunkan biaya pokok produksi (BPP) dalam lima tahun ke depan.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy, tahun ini BPP listrik mencapai Rp 1.008 per kWh atau hanya turun sedikit ketimbang tahun lalu sebesar Rp 1.009 per kWh. Namun, apabila dibandingkan dengan tahun 2008, BPP PLN bisa turun sebesar 20,6%. BPP PLN pada tahun 2008 mencapai Rp 1.271 per kWh.

Pada tahun 2011, BPP PLN diperkirakan akan mencapai Rp 986 per kWh. Tahun 2012, BPP PLN turun menjadi Rp 981 per kWh. Tahun 2013, BPP PLN naik sedikit mencapai Rp 990 per kWh dan pada 2014, BPP PLN mencapai Rp 998 per kWh.

Beberapa upaya untuk menurunkan BPP tenaga listrik melalui pengoptimalan penggunaan gas, penggantian HSD menjadi MFO, peningkatan batubara dan pengembangan pembangkit energi terbarukan.

"Upaya-upaya untuk menurunkan BPP tenaga listrik dilakukan melalui program diversifikasi energi primer," kata Darwin.

Nah, supaya efektif dalam melakukan program diveraifikasi energi primer, PLN hanya akan menggunakan BBM untuk diperuntukkan kepada daerah isolasi/terpencil. Selain itu, PLN juga akan menggunakan gas dan batubara akan menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan pembangkit listrik pada BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×