Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Dari sana pihaknya mengandeng 20 perusahaan yang terbagi dalam beberapa kategori yakni kerjasama penyiapan ekosistem SPKLU dengan mitra perusahaan, penyedia transportasi umum, BUMN, Badan Usaha/ Private Sector, dan bundling produsen mobil listrik.
Adapun kerja sama dengan mitra perusahaan dilakukan bersama BPPT dan PT Len. Dari penyedia transportasi umum yakni Grab, Gojek, TransJakarta, Mobil Anak Bangsa (MAB), dan Bakrie Autoparts, serta Bluebird. Kemudian dengan badan usaha kerja sama dengan Lippo Mall, BCA, dan PT Jaya Ancol.
Selanjutnya, dengan BUMN bersama PT Pos, Jasa Marga, Pertamina, dan Angkasa Pura II. Terakhir dari kategori produsen mobil listrik dengan Nissan, BMW, DFSK, Mitsubishi, Prestige Image Motorcars, dan Gesits.
Baca Juga: Twink, produsen komponen pembangkit bangun pabrik senilai Rp 500 miliar
Inten menyebutkan untuk skema kerja sama yang dilakukan untuk SPKLU tersebut meniru pola yang diterapkan Pertamina. "Jadi ada yang milik sendiri dan ada yang dipartnerkan," ujarnya.
Sedangkan, dari sisi harga yang ditawarkan kepada masyarakat Inten masih enggan buka-bukaan. Menurutnya, untuk penetapan tarif pihaknya masih mencari formula yang terbaik.
Hal tersebut lantaran ada tiga tipe pengisian baterai yakni low, medium, dan fast charging. Adapun berdasarkan catatanĀ kontan.co.id, PLN juga masih mengkaji ulang penetapan harga Rp 1.600 per Kwh yang mana dinilai tidak sebanding dengan investasi yang dikeluarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News