Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) mengaku bakal terus mengimplementasikan program gasifikasi pembangkit listrik. Namun, perusahaan setrum pelat merah itu tak menutup mata. Adanya pandemi covid-19 membuka peluang adanya penyesuaian rencana.
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN Agung Murdifi menyatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk mengonversi bahan bakar minyak (BBM) pada pembangkit ke energi berbasis gas, berupa gas alam cair atau liquified natural gas (LNG).
Agung bilang, perubahan BBM ke gas bakal menurunkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik PLN. "Kami tegaskan akan terus berkomitmen agar program gasifikasi ini dapat terimplementasi dengan baik. Ini sangat membantu kami untuk menurunkan BPP listrik," kata Agung kepada Kontan.co.id, Senin (13/7).
Baca Juga: Jalankan gasifikasi pembangkit listrik, PGN bangun klasterisasi infrastruktur LNG
Namun, melihat adanya pandemi covid-19, Agung menyatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan akan ada penyesuaian rencana-rencana di program tersebut. Kendati begitu, Agung belum memastikan hal tersebut, dan saat ini PLN bersama Pertamina Group masih mengejar apa yang telah ditargetkan pemerintah.
"Kami akan berupaya agar target bisa dicapai. Namun, semua ini tergantung pada kesiapan segala hal, termasuk di dalamnya kesiapan sumber daya," sambung Agung.
Hingga saat ini, sambungnya, PLN terus melakukan pembahasan dengan Pertamina Group untuk melakukan konversi BBM ke gas. "Kami optimis program gasifikasi ini dapat berjalan," imbuh Agung.
Untuk efektivitas pelaksanaan program gasifikasi ini, PLN bakal melakukan secara bertahap. "Dimulai dari tahap quick win, memetakan mana yang bisa dilakukan lebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan tahapan-tahapan berikutnya," jelas Agung.
Baca Juga: Salurkan gas bumi untuk 32 pelanggan industri, PGN optimistis pasar membaik