Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah masih terkendala lahan.
Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko PLN, Murtaqin Syamsudin mengatakan, lahan yang belum terselesaikan di proyek tersebut merupakan lahan krusial.
"Kalau masalah lahan itu belum selesai, ya, tidak bisa dibangun, tidak bisa dicicil-cicil," kata Murtaqin usai Rapat Koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (25/4).
Menurut Murtaqin, sekitar 10% lahan belum terselesaikan. Padahal, lahan itu adalah lokasi powerblock, tempat turbin dan boiler berada.
PLTU Batang akan memasok kebutuhan listrik di Jawa sampai 30%. Jika gagal, bisa-bisa Jawa mengalami defisit listrik pada 2017-2018. "Kalau pak Hatta (Menko Perekonomian) inginnya semua bisa cepat terselesaikan," ujar Murtaqin.
Pertumbuhan sistem Jawa-Bali sangat tinggi sehingga ada tambahan beban puncak lebih dari 1500 megawatt.
Sedangkan saat ini beban puncak sudah 21.500 megawatt. Sehingga pembangunan pembangkit listrik harus segera diselesaikan. Sementara PLTU Batang kapasitasnya 2000 megawatt.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News