CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

PMI Manufaktur RI Naik, Menperin: Ada Peningkatan Produksi Lebih Cepat


Sabtu, 02 Desember 2023 / 12:40 WIB
PMI Manufaktur RI Naik, Menperin: Ada Peningkatan Produksi Lebih Cepat
ILUSTRASI. Menperin Agus GK.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas industri manufaktur di tanah air semakin bergeliat meskipun di tengah kondisi tekanan ekonomi global yang belum stabil. Hal ini ditandai dari capaian Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global, pada Novemer 2023 menguat ke level 51,7 atau meningkat 0,2 poin dari Oktober 2023 yang berada di posisi 51,5.

Menurut data PMI, ekspansi sektor manufaktur Indonesia bertahan hingga triwulan IV – 2023. Kenaikan produksi didukung oleh kenaikan permintaan baru dan kenaikan jumlah tenaga kerja. Pemenuhan permintaan baru meningkatkan aktivitas pembelian oleh perusahaan manufaktur. 

Disebutkan pula, perusahaan secara umum optimis bahwa output pada 12 bulan mendatang akan naik, di tengah harapan terhadap kondisi pasar yang menguat dan harga yang lebih stabil.

“Kinerja sektor industri manufaktur nasional menjelang akhir tahun 2023 ini masih berada di fase ekspansi, meski mendapat tekanan dari kondisi ekonomi global. Artinya juga bahwa capaian positif (PMI Manufaktur Indonesia) ini bertahan hingga 27 bulan berturut-turut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Jumat (1/12).

Baca Juga: Pupuk Indonesia dan Bank Mandiri Menandatangani Kerja Sama Pembiayaan Hijau

Menperin menjelaskan, PMI manufaktur Indonesia mulai membaik pada November 2023 karena adanya peningkatan produksi yang lebih cepat dibanding dua bulan sebelumnya. Kenaikan jumlah produksi juga turut menambah penyerapan tenaga kerja. Terlebih, didukung dengan aktivitas industri untuk persiapan akhir tahun yang meliputi Natal dan Tahun Baru. 

“Hal ini juga menandakan bahwa tingkat kepercayaan diri dari para pelaku industri kita masih tinggi,” ungkapnya.

Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence Jingyi Pan menyebut, data PMI November 2023 menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia terus berekspansi. 

“Pesanan baru yang akan datang untuk barang produksi Indonesia kembali naik pada November 2023. Hal ini didukung oleh perbaikan kondisi permintaan dan ekspansi basis pelanggan,” jelasnya.

Pan menilai sangat penting untuk mengamati tanda-tanda perlambatan, meski perusahaan manufaktur tampaknya optimistis bahwa kondisi akan membaik pada bulan-bulan mendatang. Namun, kabar baiknya, pertumbuhan output mengalami percepatan dengan sebagian ditopang oleh perbaikan pada jumlah tenaga kerja. 

“Sementara tekanan harga semakin intensif, tingkat inflasi biaya input dan harga output masih belum melampaui rata-rata masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga: Industri Manufaktur Indonesia Diperkirakan Membaik di 2024

PMI manufaktur Indonesia pada November 2023 mampu melampaui PMI manufaktur ASEAN (50,0), serta negara-negara ASEAN seperti Thailand (47,6), Malaysia (47,9), Vietnam (47,3), dan Myanmar (48,1). 

Selain itu, juga lebih tinggi dibanding PMI China (50,7), Zona Eropa (43,8), Jerman (42,3), Jepang (48,3), Belanda (44,9), Korea Selatan (50,0), Taiwan (48,3), Inggris (46,7), dan Amerika Serikat (49,4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×