Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Polytama Propindo, produsen resin polipropilena (PP resin) terkemuka di Indonesia, terus menegaskan komitmennya sebagai perusahaan petrokimia hijau melalui inovasi berkelanjutan.
Dengan penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), Polytama berhasil menunjukkan bahwa industri petrokimia dapat berjalan seiring upaya menjaga bumi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Proyek Infrastruktur Polytama yang Didukung IIF Raih Penghargaan Internasional
Baru-baru ini, Polytama meraih penghargaan Green dan Sustainable Companies 2025 dari Majalah SWA dengan predikat Excellent untuk kategori Best Innovation in ESG Implementation, sekaligus mendapat apresiasi di ajang Indonesia's Best Public Company – Best Wealth Creator 2025 dan Corporate Secretary Champion 2025.
President Director Polytama Propindo Joko Pranoto menjelaskan bahwa perusahaan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di seluruh operasional.
Panel surya dipasang untuk menekan konsumsi energi, rotary engine digunakan untuk menekan emisi, dan limbah B3 diolah menjadi energi listrik melalui teknologi fine polymer recycle. Selain itu, air di unit pabrik didaur ulang untuk mengurangi penggunaan sumber daya baru.
Polytama juga mengelola kawasan konservasi seluas 12,84 hektare, yang terdiri dari area plant site seluas 9,01 hektare dan Taman Kehati 3,83 hektare, menghasilkan kredit karbon sebesar 6.594,5 ton CO₂ per tahun.
Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan komprehensif dan melakukan perhitungan jejak karbon (carbon footprint) dengan hasil Wajar Tanpa Pengecualian.
Baca Juga: IIF Tinjau Proyek Infrastruktur Petrokimia Polytama di Indramayu
Selain lingkungan, Polytama menekankan inklusi sosial dan pemberdayaan masyarakat. Beberapa program unggulan antara lain:
Bang Pilo: Memberdayakan 31 UMKM pengrajin pindang Lombang.
Dahayu: Mendukung delapan UMKM tradisional di Kecamatan Juntinyuat.
Ekoriparian Tjimanoek: Memanfaatkan biodigester untuk 54 UMKM di bantaran Sungai Tjimanoek Lama.
Setara: Mendukung kaum difabel melalui pemanfaatan plastik sebagai bahan alat bantu disabilitas.
Sehati: Pendidikan lingkungan untuk 4.320 siswa di 12 sekolah Desa Lombang.
Baca Juga: Pemkab Indramayu Dukung Penuh Ekspansi Plant Baru Polytama Propindo
Polytama juga meluncurkan #PlastikBaik, kampanye edukasi penggunaan plastik bagi UMKM, dan Sistem Distribusi Hijau (SI DIA), yang memanfaatkan kendaraan listrik untuk distribusi ramah lingkungan.
Program ini meningkatkan pendapatan UMKM hingga Rp192 miliar per tahun dan menghemat 10.950 liter bahan bakar.
Selain itu, melalui WISE-UP (Waste Initiative for Sustainable Environment and Urban Progress), sampah organik diolah menjadi energi terbarukan, menghemat LPG senilai Rp54,4 juta per tahun, menurunkan emisi gas rumah kaca 573,25 ton CO₂eq, dan mengelola sampah 18,9 ton.
Manfaatnya dirasakan oleh 4.320 anak sekolah dan 54 pelaku UMKM. Survei kepuasan masyarakat mencatat indeks 3,88 dari 4,0 (Sangat Baik).
Baca Juga: Dukung Industri Petrochemical, Pertagas Bangun Infrastruktur Gas ke Polytama
“Melalui inovasi berkelanjutan dan program sosial, Polytama Propindo menunjukkan bahwa industri petrokimia dapat berperan aktif membangun masyarakat mandiri, inklusif, dan peduli lingkungan,” kata Joko Pranoto melalui keterangan resminya Jumat (12/9/2025).
Dengan penghargaan bergengsi dan berbagai inisiatif sosial-lingkungan, Polytama berkomitmen melanjutkan transformasi menjadi perusahaan petrokimia hijau terdepan di Indonesia.
Selanjutnya: Harga Saham BCA Kembali Menguat pada Akhir Pekan, Asing Mulai Masuk
Menarik Dibaca: Begini Cara Praktis Menjaga Kelembapan Kulit Sehari-hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News