kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Polytron Bidik 1.500 Unit Penjualan Mobil Listrik G3 dan G3+ pada Tahun Pertama


Selasa, 06 Mei 2025 / 22:15 WIB
Polytron Bidik 1.500 Unit Penjualan Mobil Listrik G3 dan G3+ pada Tahun Pertama
ILUSTRASI. Peringati 50 tahun perjalanan Polytron Indonesia meluncurkan mobil listrik pertama yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/5). Dua varian diperkenalkan, yakni Polytron G3 dan Polytron G3+ sebagai lini unggulan perusahaan.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Polytron resmi memasuki pasar otomotif nasional dengan meluncurkan dua model mobil listrik perdananya, G3 dan G3+, pada Selasa (6/5). Peluncuran ini menandai langkah besar perusahaan elektronik asal Indonesia itu dalam mengembangkan lini kendaraan listrik (EV).

Meski baru meluncurkan produk perdana, Polytron tak ragu menetapkan target ambisius. Mereka menargetkan penjualan 1.500 unit mobil listrik hingga akhir tahun 2025.

"Kalau kita ngomong sales plan, ya, tahun ini kami targetkan 1.500 unit,” kata Tekno Wibowo Commercial Director Polytron, saat peluncuran di Hotel Kempinski, Jakarta.

Dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat, terutama dari merek-merek asing dengan strategi harga agresif, Polytron mengandalkan kekuatan merek dan kualitas produk yang telah dibangun selama 50 tahun di Indonesia.

"Kita bukan pemain harga murah. Semua bisa jual murah, tapi selalu ada harga, ada barang. Kami ingin memberikan pengalaman berbeda dengan mengedepankan kualitas dan kepercayaan konsumen terhadap merek Polytron," ujar Tekno.

Baca Juga: Penjualan Motor Listrik Polytron Anjlok 50% pada Kuartal I-2025, Apa Penyebabnya?

Ia juga menekankan bahwa ketatnya persaingan justru menjadi indikasi pasar yang sehat. Dalam jangka panjang, hanya merek dengan komitmen kuat dan konsistensi kualitas yang akan bertahan.

"Kita lihat saja Tiongkok, dua-tiga tahun lalu ada ratusan merek EV, sekarang tinggal di bawah 50. Konsumen akan memilih yang paling mereka percaya, dan kami yakin 50 tahun eksistensi Polytron bisa menjadi pembeda,” tegasnya.

Polytron G3 dan G3+ dibekali baterai 51,9 kWh LFP dengan jarak tempuh hingga 402 km (standar CLTC), serta motor listrik bertenaga 150 kW (201 tk) dan torsi 320 Nm. Mobil ini juga mendukung pengisian cepat DC (20–70% dalam 35 menit) dan AC (6,6 kW untuk G3 dan 11 kW untuk G3+).

Harga yang ditawarkan:

G3: Rp 299 juta (sewa baterai), Rp 419 juta (beli baterai)

G3+: Rp 399 juta (sewa baterai), Rp 459 juta (beli baterai)

Sewa baterai: Rp 1,2 juta/bulan untuk jarak tempuh 800 km

Produksi lokal dilakukan oleh PT Handal Motor Indonesia dan unit mulai dikirimkan pada Juli 2025. Saat ini, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) telah mencapai 40%, dengan beberapa komponen seperti speaker diproduksi sendiri oleh Polytron.

"Mobil ini dirakit secara lokal, dan kami terus tingkatkan TKDN. Kami percaya dengan pendekatan kualitas, pengalaman konsumen, dan komitmen jangka panjang, Polytron bisa bersaing dengan pemain global," tutupnya.

Baca Juga: Polytron Luncurkan Mobil Listrik Pertama Buatan Indonesia, Harga Mulai Rp 299 Juta

Selanjutnya: Tiga Varian Lenovo Aura Edition Hadir di Indonesia, Desain Ramping & Fitur AI Canggih

Menarik Dibaca: Alibaba Tetapkan Standar Baru AI Lewat Peluncuran Qwen3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×