Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Polytron mencatat penurunan penjualan motor listrik hingga 50% pada kuartal I-2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan ini mencerminkan menurunnya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik roda dua di tengah ketidakpastian kebijakan insentif dari pemerintah.
"Secara year-to-date, penjualan motor listrik kami turun sekitar 50 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. Produksi masih berjalan normal, tapi memang animo masyarakatnya yang agak menurun," ujar Tekno Wibowo Commercial Director Polytron saat ditemui di Jakarta, Selasa (6/5).
Tekno menyebut, salah satu penyebab utama penurunan minat adalah ketidakjelasan kelanjutan subsidi pemerintah untuk kendaraan listrik. Hal ini menyebabkan konsumen memilih menunda pembelian, berharap kebijakan insentif bisa diumumkan dengan lebih pasti.
Baca Juga: Transaksi Tembus Rp 912 Miliar, PEVS 2025 Tutup Hari ke-5 dengan Capaian Positif
"Banyak konsumen berpikir, kalau beli sekarang lalu bulan depan ada subsidi, mereka rugi. Jadi mereka tunda dulu. Buat kami, seharusnya pemerintah memberikan kejelasan—ada atau tidak, agar kami bisa menyusun rencana dengan lebih jelas," imbuhnya.
Terkait kondisi global dan kebijakan dagang internasional seperti efek dari perang dagang AS-Tiongkok atau kebijakan Presiden AS Donald Trump, Tekno menilai dampaknya belum sampai memicu kenaikan harga motor listrik.
Namun ia mengakui adanya tekanan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang dapat berpengaruh terhadap biaya komponen impor.
"Yang terasa saat ini sebenarnya adalah nilai tukar. Kalau rupiah melemah, tentu ada potensi penyesuaian harga ke depan, tapi saat ini belum ada rencana menaikkan harga motor," jelasnya.
Meski menghadapi tekanan pada awal tahun, Polytron tetap optimistis menghadapi kuartal II-2025. Harapan terbesar datang dari kemungkinan kejelasan insentif dan dorongan konsumsi dalam negeri.
"Kita harus tetap optimistis. Konsumsi domestik jadi kunci ekonomi Indonesia. Kalau semua pesimis, nanti benar-benar lesu. Jadi semua pihak, termasuk kami, pelaku usaha dan media, perlu ikut membangun semangat positif agar ekonomi bergerak," pungkas Tekno.
Baca Juga: Industri Motor Listrik Minta Kepastian Insentif dari Pemerintah
Selanjutnya: Target Harga Saham Antam (ANTM) Dikerek, Ini Alasannya
Menarik Dibaca: 4 Varian Micellar Water Wardah Sesuai Jenis Kulit untuk Hapus Makeup dan Kotoran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News