kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Potensi Energi Baru Terbarukan yang Tersimpan di Papua Lebih dari 300 GW


Sabtu, 03 Juni 2023 / 13:15 WIB
Potensi Energi Baru Terbarukan yang Tersimpan di Papua Lebih dari 300 GW


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Pulau Papua bisa mencapai lebih dari 300 GW. Melihat potensinya yang jumbo, Indonesia akan ekspansi mengembangkan industri hijau ke sana. 

Staf Ahli Menteri Bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi menjelaskan, selain mengembangkan industri hijau di Kalimantan, potensi EBT yang besar juga ada di Papua. 

“Papua memiliki potensi energi baru terbarukan hingga 381 GW terutama energi surya dan hidro yang dapat menjadi modal pengembangan berbasis energi hijau,” jelasnya dalam acara Jakarta Energy Forum (JEF) di Hotel Sultan, Rabu (31/5). 

Yudo menegaskan bahwa rencana pengembangan industri hijau di Papua belum akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pasalnya saat ini konsumsi listrik di Papua masih sangat rendah. 

Baca Juga: Indonesia Power Akan Pasok Listrik EBT ke 2 Perusahaan di Kawasan Industri Morowali

“Jika ingin meningkatkan konsumsi di suatu wilayah harapannya porsi industri dan komersial bisa meningkat, kalau mengandalkan perumahan saja tidak akan signifikan,” terangnya. 

Melansir keterangan di laman resmi Pemerintah Papua di 2022, Australia sudah menjajaki kerja sama dengan Provinsi Papua untuk mengembangkan potensi energi hidrogen dan amonia sebagai bahan bakar masa depan, di Kabupaten Deiyai.

Selain itu, Dinas ESDM Papua juga mengembangkan pemanfaatan sumber energi belum terbarukan di sungai Baliem, Kabupaten Jayawijaya untuk mendorong Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala Industri. 

Di mana saat ini, proses pembangunan PLTA di Jayawijaya masih dalam tahap penelitian. Namun diperkirakan pemanfaatan sumber energi ini dapat menghasilkan listrik berkapasitas 50 MW hingga 100 MW. 

Baca Juga: RUPTL PLN Batam 2023-2032: Kebutuhan Listrik Hijau di Batam Semakin Tinggi

Tidak hanya itu, Pemerintah Papua juga mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa daerah untuk melayani kebutuhan penerangan di kampung-kampung. 

Menurut data 2022, total sudah ada 24 kampung di Kabupaten Tolikara, Yahukimo dan Waropen, telah jalan pengembangan PLTS-nya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×