kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

PP Properti bangun apartemen baru di Serpong


Senin, 09 Februari 2015 / 13:07 WIB
PP Properti bangun apartemen baru di Serpong
ILUSTRASI. Jurnalis?KONTAN Adi Wikanto.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Laju roda pengembangan hunian vertikal di kawasan Serpong terus bertambah. Seperti tak bisa direm, proyek-proyek baru terus dilansir di kota penyangga Jakarta itu, termasuk oleh pengembang pelat merah. 

Salah satunya adalah PT PP Properti yang meluncurkan Te Ayoma Apartment di Serpong. Meski belum diluncurkan secara resmi ke pasar, anak perusahaan konstruksi dan investasi PT PP (Persero) Tbk itu sudah memperkenalkan proyek tersebut. 

Project Manager Te Ayoma Apartment PT PP Properti, Nurjaman, mengatakan bahwa Nomor Urut Pemilihan atau NUP unit mulai dibuka agar agen dan masyarakat umum berkesempatan mendapatkan harga perdana. Pihaknya menawarkan harga perdana, mulai Rp 400 jutaan untuk tipe Studio hingga Rp 1,4 miliar untuk tipe 3 Bedroom seluas 75 m2. 

"Kami optimistis rencana peluncurannya pada pertengahan April nanti. Kami yakin, akan terserap habis dari total 600 unit yang dijual di tower satu," ujar Nurjaman kepada KOMPAS.com, Senin (9/2/2015). 

Nurjaman menambahkan, saat ini Te Ayoma Apartment sedang tahap finalisasi oleh pihak konsultan perencana gedung dari Singapura. Pada tahap pertama, PT PP 
Properti berharap sekitar 600 unit pada tower pertama dalam waktu enam bulan dapat terjual. Dia menargetkan pendapatan kedua tower itu senilai Rp 1 triliun. 

Sementara itu, menurut Djoni Satria, GM Marcomm Te Ayoma Apartment PT PP Properti, pembangunan apartemen tersebut menelan investasi Rp 500 miliar. Dari total luasan  satu hektar, proyek apartemen ini menyisakan lahan 45% untuk lahan terbuka hijau dan restoran. 

"Pengembangan apartemen tidak selamanya identik dengan meratakan lahan. Tapi, pengembangan juga bisa dengan tetap mempertahankan lingkungan sekitarnya," ujar Djoni. (Latief)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×