Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo melepas ekspor komoditas barang non migas langsung ke Amerika Serikat di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Adapun yang menjadi spesial dari pelepasan ekspor kali ini adalah, penggunaan kapal layanan Direct Call CMA CGM Tage yang dapat memuat kapasitas sekitar 10.000 Teus. Tapi dalam ekspor kali ini muatan ekspor di kapal tersebut hanya 4.300 Teus.
Sekadar tahu saja, kapal tersebut merupakan satu dari beberapa kapal besar dengan layanan Java – America Express (JAX) Service, yang secara rutin melayari rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (Los Angeles & Oakland) Amerika Serikat (direct call).
Dengan begitu, Presiden menilai penggunaan kapal ini bisa menurunkan biaya logistik yang sangat besar. "Setidaknya bisa menghemat biaya US$ 300 per setiap kontainer," ungkapnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (15/5).
Hal tersebut juga diharapkan bisa memberikan daya saing produk-produk Indonesia dengan produk-produk dengan negara lain. Pasalnya, kapal raksasa ini menawarkan ocean freight yang lebih kompetitif dan waktu pengiriman yang lebih cepat, yakni 24 hari untuk rute Jakarta – Los Angeles, lebih cepat jika dibandingkan dengan shipping line competitor lainnya yang mencapai diatas 30 hari.
Adapun produk ekspor yang dibawa kapal tersebut ke AS adalah, produk alas kaki/sepatu 50%, produk garmen 15%, produk karet, ban dan turunannya 10%, produk elektronik 10% dan produk lain seperti kertas, ikan beku, dan suku cadang kendaraan sebanyak 15%. Keseluruhan nilai dari produk tersebut mencapai US$ 11,98 juta.
Presiden pun menyampaikan, dengan ekspor kali ini bisa menjadi penanda Indonesia memiliki peran sangat strategis dalam geoekonomi di Indo-pasific. "Indonesia juga sebagai negara terbesar di Asia Tenggara sedang terus bergerak untuk menjadikan kawasan Indo Pasifik sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi pusat perdagangan dan industri dunia," jelasnya.
Apalagi di saat yang bersamaan peningkatan ekspor seperti sekarang akan terus ditingkatkan sehingga akan menguatkan pertumbuhan ekonomi tanah air. Sekadar tahu saja, neraca perdagangan Indonesia dengan AS mengalami surplus dalam dua tahun terkahir ini. Nilai pada 2016 surplus sebesar US$ 8,47 miliar, sedangkan di tahun 2017 surplus sebesar US$ 9,44 miliar. Sementara untuk ekspor, total ekspor non migas sebesar US$ 15,68 miliar pada 2016 sedangkan untuk tahun 2017 meningkat menjadi US$ 17,14 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News