kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Produksi beras Indonesia kalah dari Thailand


Selasa, 15 April 2014 / 09:53 WIB
Produksi beras Indonesia kalah dari Thailand
ILUSTRASI. Promo Livin? Mandiri, ngopi di 3.580 tempat ngopi bisa dapat cashback 50% di Kopi Kenangan hingga Excelso


Reporter: Mona Tobing | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui produktivitas beras Indonesia masih kalah dari Thailand. Keterbatasan lahan menjadi faktor utama rendahnya jumlah produksi padi tanah air.

Haryono, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan mengatakan, karakteristik penanaman padi antar kedua negara berbeda. Thailand dengan jumlah penduduk 77 juta jiwa memiliki lahan padi sekitar 5 juta hektare (ha).

Sementara Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 220 juta jiwa, atau 3 kali lipat lebih banyak dari Thailand, hanya memiliki lahan padi 8 juta ha.

"Cara tanam Thailand itu tinggal disebar aja. Mereka tidak dikejar produktivitas. Thailand itu ditanam biasa saja berasnya sudah berlebihan," papar Haryono, kemarin (14/4).

Berbeda dengan Indonesia harus produksi beras lebih banyak karena penduduknya banyak namun lahannya terbatas.

Meski begitu, Haryono menilai, saat ini Indonesia telah berdikari soal kebutuhan pangan. Ia mencontohkan selama 10 tahun terakhir sejak 2003, produktivitas padi terus naik dari 4,65 juta ton/ha menjadi 5,16 ton/ha.

Tahun ini, Kementan menargetkan produksi mencapai 76,75 juta ton gabah kering giling. Sebanyak 95% produksi padi dihasilkan oleh petani lokal. Sisanya 5% dipenuhi dari impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×