Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
Sedangkan, proyeksi level support berada di kisaran RM 4.750 per ton-RM 4.500 per ton. Sedangkan, Ibrahim memproyeksikan harga CPO di akhir tahun ini berpotensi naik ke RM 5.400.
Sementara, Yoga memaparkan sentimen negatif yang berpotensi membebani pergerakan harga CPO adalah kebijakan pemerintah Indonesia dan Malaysia khususnya mengenai pajak ekspor di Desember mendatang.
Selain itu, pelaku pasar juga perlu waspada mengenai kasus Covid-19 yang kembali naik di China dan Eropa. "Kenaikan kasus Covid-19, bisa turut memberikan sentimen negatif dari sisi permintaan yang menurun," kata Yoga.
Sementara itu, di 2022 harga CPO berpotensi naik. Sentimen positif yang mendukung adalah terkait kelanjutan mandatory biodiesel. "Peningkatan penggunaan biodiesel akan menjadi indikator utama yang menyokong harga CPO dan menjadi perhatian pasar," kata Yoga.
Selanjutnya: Ekonom: Rupiah berpotensi menguat di akhir tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News