Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan pentingnya tata kelola sumur minyak masyarakat pasca insiden kebakaran di Blora, Jawa Tengah.
Kementerian ESDM menilai peristiwa ini menjadi pengingat betapa krusialnya penerapan aspek keselamatan kerja dan praktik teknik yang baik (good engineering practices).
Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia mengatakan, tata kelola sumur rakyat akan diperkuat melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Migas. Regulasi ini menjadi dasar hukum pengelolaan sumur masyarakat yang sudah terlanjur beroperasi.
"Dalam Permen ini akan diatur kerja sama operasi, kerja sama teknologi khususnya utk sumur masyarakat yg sudah berjalan (bukan sumur baru ya) ini akan diatur tata kelola selama berproduksi dengan perbaikan bertahap sesuai Good Engineering Practices, selama periode empat tahun," kata Dwi Anggia kepada Kontan, Selasa (19/8/2025).
Baca Juga: Kejar Target Lifting, 30 Ribu Sumur Minyak Masyarakat Digarap Tahun Ini
Melalui beleid tersebut, pemerintah mewajibkan sumur-sumur masyarakat yang terinventarisasi untuk berada di bawah naungan BUMD, koperasi, atau UMKM. Selanjutnya, badan usaha ini akan bekerja sama dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam perbaikan tata kelola, termasuk aspek keselamatan dan lingkungan.
“Keselamatan masyarakat menjadi prioritas. Dengan tata kelola yang lebih baik, risiko kebakaran bisa ditekan. Selain itu, produksi minyak dan penerimaan negara juga berpotensi meningkat,” kata Dwi.
Baca Juga: Sumur Minyak Pertamina EP di Subang Dilaporkan Meledak, Ini Penjelasan Manajemen
Kementerian ESDM juga meminta pemerintah provinsi segera merampungkan proses inventarisasi sumur masyarakat agar program ini bisa segera dijalankan.
Sebelumnya, ledakan sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, menelan tiga korban jiwa dan dua orang luka berat. Ledakan yang dipicu semburan gas itu menyebabkan api sulit dikendalikan, bahkan memaksa 50 kepala keluarga mengungsi.
Baca Juga: Kementerian ESDM: Sumur Minyak Rakyat Butuh Program Pembinaan Selama Empat Tahun
Selanjutnya: Sempat Terkendala Cuaca Ekstrem, Pertamina Intensifkan Distribusi BBM di Labuan Bajo
Menarik Dibaca: Promo HokBen Cool & Comfort Combo Deals 17-23 Agustus, Paket Hoka Delight Rp 9.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News