Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Proyek ini akan memanfaatkan dana yang dihimpun melalui Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA). Dalam hal ini, PINA akan berperan sebagai fasilitator dengan cara memfasilitasi pertemuan antara pemilik proyek dengan investor.
Dana yang dihimpun pada nantinya akan digunakan untuk menambah fasilitas produksi, flight simulator, dan juga fasilitas perawatan atau maintenance, repair, and overhaul (MRO).
Berdasarkan perkembangan terkini, Igan menyebutkan bahwa sejauh ini belum ada investor yang dinominasi, sehingga belum ada dana yang masuk. “Ini akan membutuhkan proses,” ujar Igan kepada Kontan.co.id (13/09).
Sebagai informasi, proyek pesawat N219 bukan merupakan proyek PTDI satu-satunya yang akan didanai melalui skema pembiayaan PINA. Pada saat yang sama, PTDI juga akan memanfaatkan dana yang dihimpun melalui skema pembiayaan PINA untuk pengembangan pesawat N245.
Berdasarkan keterangan Igan, saat ini pesawat N245 masih harus melalui tahapan design, prototyping, dan certification.
Targetnya, N245 akan mampu mengisi 16% pasar dunia di kelasnya atau setara dengan 160 unit yang diperuntukkan untuk kebutuhan pasar domestik sebanyak 160 unit dan internasional sebanyak 130 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News