kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Produksi serat fiber tahun ini bisa tembus rekor


Selasa, 18 November 2014 / 11:19 WIB
Produksi serat fiber tahun ini bisa tembus rekor
ILUSTRASI. 4 Cara Menggunakan Essence dengan Benar, Dapatkan Kulit Cerah dan Sehat!


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Angka produksi bahan baku tekstil berupa filamen serat fiber tahun ini diperkirakan menembus 800.000 ton. Penopangnya antara lain ekspansi pabrik serat fiber.

Redma Gita Wirawasta, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Synthetic Fiber Indonesia (APSyFI), menyebutkan, sampai dengan kuartal III tahun 2014, total kapasitas produksi serat benang fiber sudah mencapai 600.000 ton, atau naik 30% dibandingkan dengan periode sama tahun 2013. "Kenaikan angka produksi filamen serat fiber ini berasal dari penambahan kapasitas produksi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan," kata Gita kepada KONTAN, Jumat (14/11).

Gita memprediksikan, sampai dengan akhir tahun ini  produksi serat fiber Indonesia mencapai 800.000 ton. Jika prediksi ini terealisasi, angka produksi serat fiber menembus rekor karena semula diprediksikan hanya mencapai 700.000 ton per tahun.

Kenaikan angka produksi serat fiber ini melebihi kebutuhan pasar serat fiber domestik. APSyFI memperkirakan,  tahun ini kebutuhan serat fiber nasional hanya 700.000 ton. Dari kebutuhan pasar lokal ini, sebesar 21% atau sebanyak 150.000 ton akan penuhi oleh serat fiber impor yang berasal dari China dan Taiwan.

Pangsa pasar serat fiber produksi perusahaan dalam negeri  mencapai sekitar  79%  dari total volume pasar serat. Jumlahnya mencapai sekitar 550.000 ton per tahun.
Namun, produsen serat fiber domestik tak hanya melayani pasar lokal. Mereka juga mengekspor produknya ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika Latin dan Timur Tengah. Total volume ekspor serat dari Indonesia mencapai sekitar 150.000 ton per tahun.

Adapun kelebihan produksi sebanyak 100.000 ton-150.000 ton menjadi stok untuk memenuhi pasar domestik. Stok cadangan akan dikeluarkan jika terjadi kenaikan permintaan serat fiber tahun depan. "Tahun depan kami bisa kurangi produksi jika stok produksi kami tahun ini sudah berlebih," jelas Gita.

Walaupun sudah bisa memproduksi serat fiber sendiri, bahan baku serat fiber masih bergantung pada impor. Gita menyatakan, pasokan bahan baku filamen serat fiber dalam negeri tak mampu memenuhi seluruh permintaan bahan baku serat fiber nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×